Virus Corona, WHO Minta Produksi Alat Medis Naik 40 Persen

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 4 Maret 2020 14:45 WIB

Sejumlah petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu, 1 Maret 2020. Pemerintah mengevakuasi 69 kru kapal pesiar Diamond Princess dari Yokohama, Jepang dan selanjutnya akan menjalani proses observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta. ANTARA

TEMPO.CO, Washington – Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization memperingatkan kemungkinan terjadinya kelangkaan peralatan untuk perlindungan dari wabah virus Corona atau COVID-19.

Ini membuat harga jual produk perlengkapan medis seperti masker melonjak. Sebelumnya, WHO juga meminta pemerintah dan rumah sakit memperbanyak alat ventilator untuk membantu pernapasan pasien terinfeksi virus Corona.

Pejabat WHO meminta perusahaan dan pemerintah bekerja sama mendongkrak produksi peralatan medis sebanyak 40 persen seiring meningkatnya angka kematian dari virus Corona, yang menyebabkan sakit pernapasan ini.

“Secara ringkas, virus COVID-19 menyebar dengan cara tidak seefisien flu,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 3 Maret 2020.

Tedros juga mengatakan transmisi virus Corona ini tampaknya tidak terjadi karena orang yang sehat. “Tapi virus Corona ini menyebabkan sakit yang lebih parah dari flu dan tidak ada vaksin atau terapinya saat ini meskipun bisa ditangani,” kata dia.

Advertising
Advertising

WHO juga melansir angka kematian akibat virus Corona ini adalh 3.4 persen dari jumlah orang yang terinfeksi. Angka ini lebih tinggi dibandingkan flu yang tercatat sebanyak 1 persen.

Secara terpisah, Channel News Asia melansir virus Corona ini tersebar pada awalnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah pada Desember 2019. Virus ini lalu menyebar ke seluruh Hubei, yang membuat provinsi ini terkena mekanisme karantina. Warga kota dilarang ke luar rumah atau beraktivitas di ruang publik dalam jumlah besar.

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

13 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya