Taliban Jalin Hubungan Diplomatik Paska Damai Dengan Amerika

Minggu, 1 Maret 2020 13:10 WIB

Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban (kanan) bersama Zalmay Khalilzad, utusan A.S. untuk perdamaian di Afghanistan saat menandatangin perjanjian perdamaian di Doha, Qatar, 29 Februari 2020. REUTERS/Ibraheem al Omari

TEMPO.CO, Jakarta - Usai meneken kesepakatan damai dengan Amerika, agenda Taliban berikutnya adalah menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya Taliban untuk mendapat pengakuan internasional.

"Kesepakatan damai dengan Amerika adalah sebuah peristiwa bersejarah. Diplomat dari berbagai negara telah menemui Mullah Abdul Ghani Baradar (Kepala Politik Taliban) untuk menyampaikan komitmen mereka membantu rekonstruksi dan pengembangan Taliban ke depannya," ujar juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 1 Maret 2020.

Mujahid mengklaim sudah ada beberapa perwakilan negara yang menemui Baradar usai kesepakatan damai Amerika - Taliban diteken di Qatar, Doha, Jumat kemarin. Beberapa di antaranya adalah Turki, Uzbekistan, Norwegia, Rusia, dan masih banyak lagi.

Tidak semuanya langsung mentah-mentah menyampaikan bentuk kerjasama yang akan dibangun. Menurut Mujahid, beberapa di antaranya baru mengucapkan selamat dan berterima kasih telah kepada Baradar karena telah mengundang mereka. Meski begitu, Mujahid yakin hal tersebut bisa menjadi langkah awal untuk membangun citra Taliban yang lebih baik.

Seorang diplomat Amerika yang berkunjung ke penandatangan kesepakatan damai menyatakan bahwa Taliban telah melakukan langkah yang tepat. Apa yang mereka lakukan tak hanya mengakhiri salah satu perang terpanjang dalam sejarah Amerika, namun juga membuktikan bahwa tidak sedikit negara yang terbuka untuk memulai hubungan baru dengan Taliban.

Mengutip Reuters, selama negosiasi dengan Amerika berlangsung, Taliban memang sudah memulai jalur diplomatik dengan berbagai negara. Beberapa di antaranya adalah Pakistan, Iran, Rusia, Cina, Jerman, dan berbagai negara muslim lainnya. Dengan kata lain, sejak awal, Taliban memang sudah berancana untuk mendapat pengakuan internasional begitu damai disepakati.

"Hingar bingar penandatanganan kesepakatan damai menunjukkan banyak negara siap menjalin perbincangan baru dengan kepemimpinan Taliban. Di satu sisi, mereka memang berupaya untuk mendapat pengakuan internasional sesegera mungkin," ujar diplomat Amerika tersebut sebagaimana dikutip dari Reuters.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya