Ilmuwan Gunakan Teknologi DNA untuk Buat Vaksin Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 21 Februari 2020 12:01 WIB

Perawat berjalan di dalam ruang karantina untuk pasien virus corona di gedung A2 yang belum selesai tetapi masih belum digunakan di Shanghai Public Clinical Center, di Shanghai, Cina, 17 Februari 2020. Hingga saat ini vaksin untuk virus Covid 19 belum ditemukan. Noel Celis/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Singapura – Ilmuwan dari Amerika hingga Australia menggunakan teknologi baru untuk mengembangkan vaksin virus Corona atau COVID-19 untuk menangani wabah di Cina.

Virus yang menyebabkan sakit paru-paru ini menyebar dengan cepat ke 24 negara lain sejak Desember 2019.

Jumlah korban tewas telah mencapai sekitar 2 ribu orang dengan korban terinfeksi sekitar 70 ribu lebih.

Selama ini, proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu beberapa tahun dan melibatkan banyak tes ke hewan, uji klinis hingga persetujuan lembaga resmi.

“Ini merupakan situasi tegangan tinggi dan ada beban berat pada kami,” kata peneliti Keith Chappell, yang menjadi bagian ari tim peneliti di Australia University of Queensland.

Advertising
Advertising

Namun, dia mengaku merasa cukup terbantu mengetahui sejumlah tim besar di seluruh dunia ikut berlomba dengan waktu membuat vaksin virus ini.

“Harapannya adalah vaksin virus Corona ini akan sukses dan bisa membendung wabah ini,” kata Chappell.

Upaya ini dipimpin oleh Coalition for Epidemic Preparednes Innovations atau CEPI, yang berdiri pada 2017. Lembaga ini membiayai riset bioteknologi mahal sejak merebaknya wabah Ebola di Afrika Barat, yang menewaskan sekitar 11 ribu orang.

Saat ini, CEPI mengguyur dolar pembuatan vaksin virus Corona untuk empat proyek di seluruh dunia. Lembaga ini juga meminta lebih banyak proposal pembuatan vaksin untuk dibiayai.

CEO CEPI, Richard Hatchett, mengatakan tujuannya adalah untuk memulai proses uji klinis dalam 16 pekan.

Ada tiga perusahaan swasta yang ikut terlibat yaitu CureVac dan Moderna Therapeutics, yang masing-masing berasal dari Jerman dan AS. Juga ada perusahaan Inovio, yang membuat vaksin berdasarkan teknologi DNA untuk menangani virus Corona.

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

17 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

19 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya