Cina Dituduh Kremasi Diam-diam Jenazah Korban Virus Corona

Sabtu, 1 Februari 2020 07:00 WIB

Orang-orang memakai masker di Chinatown setelah merebaknya virus Corona Wuhan, di Chicago, Illinois, AS 30 Januari 2020. [REUTERS / Kamil Krzaczynski]

TEMPO.CO, Jakarta - Cina dilaporkan telah mengkremasi secara diam-diam mayat yang belum diidentifikasi korban terjangkitnya virus corona. Kabar yang belum terkonfirmasi ini telah menambah panjang daftar korban tewas setelah jumlah pasien virus corona melonjak melampaui 7 ribu kasus.

Diketahui bahwa virus corona kini telah menginfeksi lebih banyak orang di Cina melebihi kasus SARS pada 2002 dengan 5.327 kasus SARS yang dikonfirmasi.

Dilaporkan 7.771 orang di Cina didiagnosis menderita penyakit yang terjangkit dari virus corona dan 170 kasus berakhir dengan kematian.

William Yang, reporter media asal Jerman Deutsche-Welle, mengklaim Cina menyembunyikan jumlah sebenarnya angka kematian dengan mengirim orang ke krematorium tanpa mengidentifikasi mereka.

"Outlet media kredibel Cina @initiumnews mewawancarai orang-orang yang bekerja di pusat-pusat kremasi lokal, membenarkan banyak mayat dikirim langsung dari rumah sakit ke pusat-pusat kremasi tanpa mengidentifikasi pasien dengan benar, yang berarti ada pasien yang meninggal karena virus tetapi tidak menambah catatan resmi. Jadi ada alasan untuk tetap skeptis tentang apa yang #Cina telah bagikan dengan dunia karena sementara mereka lebih transparan tentang hal-hal tertentu yang terkait dengan virus, mereka terus samar dan tidak dapat diandalkan dalam aspek lain," tulis Yang di Twitter.

Advertising
Advertising

Beijing belum menanggapi kicauan Yang tersebut.

Sementara itu sekitar 200 warga negara Inggris yang terjebak di Wuhan, akan dikarantina di pangkalan militer Inggris selama 14 hari setelah pihak berwenang Cina akhirnya mengizinkan mereka untuk pergi. Lebih dari 100 orang telah diperiksa dan semua hasilnya negative virus corona.

Para ahli di Universitas Southampton menemukan wabah virus corona lebih mungkin terjadi di Inggris daripada negara lain di Eropa. Inggris berada di garis depan dalam pertempuran melawan penyakit mematikan karena jumlah pengunjung dari Cina. Lebih dari 142.000 wisatawan tiba di London antara Januari dan pertengahan Maret setiap tahun.

Para peneliti di Universitas Southampton mengukur potensi penyebaran global untuk pertama kalinya, menemukan Inggris adalah negara paling berisiko di benua biru.

Secara global, Ibu Kota London berada di peringkat ke-17, setelah Amerika Serikat (ke-6) dan Australia (ke-10). Thailand, yang memiliki kasus virus corona terbanyak di luar Cina pada Kamis pagi, 30 Oktober 2020 berada di puncak daftar negara yang paling berisiko.

Galuh Kurnia Ramadhani | mirror.co.uk

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya