Keunggulan Rudal Supersonik BrahMos yang Mau Dibeli Filipina

Jumat, 17 Januari 2020 09:30 WIB

Rudal Brahmos merupakan rudal supersonik dengan jarak jangkau menengah buatan militer India dan Rusia. Sputnik News

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina akan menjadi pembeli pertama dua sistem rudal jelajah supersonik BrahMos India ketika kontrak akan diteken pada Mei 2020.

Menurut laporan Defense World, 14 Januari 2020, Menhan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan berencana membeli BrahMos pada Desember kemarin setelah rudal tersebut akan dijual ke luar negeri.

BrahMos adalah rudal jelajah, yang berarti dapat diarahkan ke target berbasis darat atau laut yang telah ditentukan sebelumnya, menurut Indian Express. Dengan kemampuan untuk mencapai kecepatan 2,8 kali suara atau Mach 2.8 (3.000 km per jam), BrahMos diklasifikasikan sebagai rudal jelajah supersonik. Versi yang lebih baru dalam pengembangan ditujukan untuk terbang dengan kecepatan lebih besar dari Mach 5 dan disebut rudal jelajah hipersonik. Selain mengurangi waktu reaksi musuh, kecepatan yang lebih tinggi juga secara substansial mengurangi kemungkinan rudal dicegat.

Nama BrahMos sendiri berasal dari akronim nama sungai Brahmaputra dan Moskva. BrahMos diproduksi oleh BrahMos Aerospace, sebuah perusahaan gabungan yang didirikan oleh DRDO dan Mashinostroyenia dari Rusia pada tahun 1998. Versi pertama rudal jelajah supersonik BrahMos masuk layanan Angkatan Laut India pada tahun 2005, dipasang pada kapal perang India, INS Rajput.

Menurut situs pembuat Brahmos, BrahMos Aerospace, BrahMos adalah rudal dua tahap dengan mesin berbahan bakar padat pada tahap pelepasan pertama yang bisa membawa rudal dengan kecepatan supersonik. Kemudian tahap kedua menggunakan mesin berbahan bakar cair yang membawa hulu ledak sampai kecepatan Mach 3. Bukan hanya kecepatan supersonik, rudal BrahMos juga dilengkapi dengan fitur kendali dan teknologi siluman untuk menyulitkannya dideteksi musuh. Selain itu rudal ini memiliki kemampuan terbang rendah yang sulit dideteksi radar.

Advertising
Advertising

BrahMos merupakan rudal multiplatform, dapat ditembakan dari kendaraan peluncur, kapal laut, kapal selam, dan pesawat. Rudal ini dapat terbang rendah 5 m di atas permukaan laut atau sea-skimming dan terbang tinggi hingga ketinggian 14.000 m. Kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi dan sea-skimming membuat BrahMos sulit diatasi dengan pertahanan udara kapal, terlebih BrahMos mampu bermanuver pada kecepatan tinggi sebelum menabrak target. Yang lebih menakutkan lagi, BrahMos dapat membawa hulu ledak nuklir. Hulu ledak konvesional yang dapat dibawa seberat 200-300 kg. wikipedia.org

Saat ini BrahMos bisa diluncurkan dengan dua sistem peluncuran: sistem peluncuran pada kapal dan sistem peluncuran berbasis darat. Rudal BrahMos akan terus dikembangkan untuk bisa diluncurkan dari kapal selam dan pesawat.

India telah lama menginginkan rudal jelajah BrahMos menjadi produk ekspor senjata India, yang berpotensi membuat India sebagai produsen senjata utama dunia. Menurut Sputnik, India mengincar pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Sebelumnya Vietnam dikabarkan tertarik membeli rudal BrahMos, namun Vietnam terlanjur membeli sistem rudal Russian Bastion dengan rudal Onyx. Akhirnya, Filipina adalah negara pertama yang akan membeli rudal BrahMos setelah menteri pertahanannya menyatakan tertarik dengan rudal produksi India tersebut.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 menit lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

4 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya