Scott Morrison Minta Maaf Buruknya Respons Kebakaran Australia

Senin, 13 Januari 2020 10:30 WIB

PM Australia Scott Morrison mendengarkan penjelasan petugas soal kebakaran yang meluas. Straits Times/EPA-EFE

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Scott Morrison meminta maaf dan menyesal atas penanganan pemerintahnya mengendalikan kebakaran hutan Australia.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada Ahad bahwa ia akan menyerukan penyelidikan tingkat tinggi terhadap pemerintah untuk menanggapi kasus kebakaran hutan yang melanda Australia baru-baru ini, dikutip dari New York Times, 13 Januari 2020.

Namun, ia tidak memberi sinyal akan adanya perubahan signifikan terkait kebijakan pembatasan emisi karbon seperti yang diharapkan banyak orang.

Penyelidikan yang diusulkan oleh Morrison selama wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation, muncul di tengah berita seorang petugas pemadam kebakaran yang meninggal di negara bagian Victoria semalam.

Negara bagian Victoria merupakan salah satu tempat yang memiliki kerusakan terburuk pasca-kebakaran. Setidaknya 28 orang tewas dalam kebakaran tersebut.

Advertising
Advertising

Morrison dan pemerintah dikritik keras atas respons mereka terhadap kebakaran hutan yang sudah terjadi berbulan-bulan. Penyelidikan yang diusulkan yang juga dikenal sebagai komisi kerajaan akan menyelidiki respons pemerintah, di antaranya pengerahan layanan darurat untuk menangani api yang menyebar di perbatasan negara bagian dan pegunungan. Kebakaran dahsyat tersebut memaksa proses evakuasi ribuan orang di sepanjang garis pantai timur dan tenggara Australia.

Langit berwarna merah ketika kebakaran hutan terus mengamuk di Mallacoota, Victoria, Australia, 31 Desember 2019, dalam foto yang diperoleh dari media sosial. [Jonty Smith dari Melbourne / via REUTERS]

Kebakaran ini merupakan kebakaran terburuk yang pernah menimpa Australia dengan jutaan hektar tanah dan 3.000 rumah ludes terbakar.

Banyak hewan liar terbunuh karena kebakaran hutan dan diperkirakan jumlah hewan yang mati sampai setengah miliar. Namun, angka ini masih terus meningkat.

Bagaimanapun, Morrison menolak untuk mempertimbangkan mengubah kebijakan energinya. Bahan bakar fosil dan batu bara merupakan industri utama dalam perekonomian Australia, katanya. Dia menegaskan tidak akan mau membahayakan bisnis energi maupun menaikkan pajak untuk membatasi emisi karbon.

Morrison berulang kali mengatakan bahwa sudah cukup banyak usaha yang dilakukan untuk menekan emisi, khususnya untuk populasi Australia yang relatif kecil. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa target pemerintah untuk memulai emisi bisa dikatakan relatif rendah dan faktanya emisi telah meningkat di bawah pemerintahan Morrison.

Namun, dengan menolak mengganggu bisnis energi untuk menekan emisi karbon, Scott Morisson sebaliknya mengatakan hal yang perlu diperhatikan karena perubahan iklim adalah membuat kebijakan yang lebih baik terkait manajemen dan bantuan bencana alam Australia.


GALUH KURNIA RAMADHANI | NEW YORK TIMES | ABC

Berita terkait

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

7 jam lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

10 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

21 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

4 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

5 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya