Tunangan Jamal Khashoggi: Vonis Mati untuk Sembunyikan Kebenaran

Kamis, 26 Desember 2019 09:30 WIB

Hatice Cengis, tunangan Jamal Khashoggi, jurnalis dan kolumnis yang diduga tewas dibunuh di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.

TEMPO.CO, Jakarta - Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menyebut hukuman mati terhadap lima orang terkait kasus pembunuhan kekasihnya tidak adil dan tidak sah, dan eksekusi mereka akan menyembunyikan kebenaran.

Jamal Khashoggi menghilang setelah masuk ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, untuk mendapatkan dokumen pernikahan yang direncanakannya. Tubuhnya dilaporkan dimutilasi dan dikeluarkan dari gedung. Hingga kin mayatnya belum ditemukan.

Pengadilan Saudi pada Senin menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang dan hukuman penjara kepada tiga orang atas pembunuhan tersebut. Namun tiga orang lainnya dibebaskan.

"Pengadilan mengeluarkan hukuman mati pada lima pria yang secara langsung ambil bagian dalam pembunuhan itu," kata jaksa penuntut, Shalaan al-Shalaan, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, 23 Desember 2019.

Tiga orang yang divonis bebas adalah tokoh penting dan salah satunya orang dekat Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Advertising
Advertising

Dilaporkan Middle East Eye, ketiganya adalah Saud al-Qahtani, Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammed al-Otaibi, dan mantan Wakil Kepala Intelijen Saudi Ahmed al-Assiri. Saud al-Qahtani sendiri adalah penasihat utama MBS. Dia memegang urusan komunikasi Kerajaan Saudi.

Jaksa penuntut Saudi, Shalaan al-Shalaan, mengatakan ketiganya dibebaskan karena tidak cukup bukti.

Pengadilan Saudi yang memimpin menolak temuan penyelidik PBB dengan memutuskan bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan, melainkan dilakukan mendadak dan atas inisiatif tim yang dikirim dari Riyadh.

Saat itu, Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, sedang menunggu di luar konsulat ketika dia masuk untuk mengambil dokumen.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, bersama tunangannya memasuki rumahnya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Courtesy A News/Handout via REUTERS

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa yang dilaporkan Reuters, Cengiz mengatakan persidangan tidak mengungkapkan mengapa mereka yang dihukum telah membunuh Khashoggi karena persidangan diadakan secara tertutup.

"Jika orang-orang ini dieksekusi tanpa ada kesempatan untuk berbicara atau menjelaskan diri mereka sendiri, kita mungkin tidak akan pernah tahu kebenaran di balik pembunuhan ini," katanya.

"Saya menyerukan kepada setiap otoritas di dunia untuk mengutuk keputusan pengadilan semacam ini dan segera mencegah eksekusi, karena ini hanya akan menjadi langkah lain dalam menyembunyikan kebenaran."

Pada Senin Turki mengatakan bahwa hasil persidangan jauh dari melayani keadilan, dan pada hari Selasa Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengecam putusan tersebut sebagai penghinaan terhadap utusan pengamat PBB yang adil.

"Media internasional harus mengejar kasus Khashoggi sampai ada pertanggungjawaban yang benar...Mereka yang bertanggung jawab harus menghadapi keadilan cepat atau lambat," kata Altun di Twitter, menyebut pengadilan itu palsu.

Nama-nama para terpidana mati tidak dirilis, tetapi diyakini salah satunya termasuk agen intelijen Maher Mutreb yang sering bepergian dengan putra mahkota dalam perjalanan ke luar negeri, menurut Daily Mail.

Pakar forensik Salah al-Tubaigy dan Fahad al-Balawi, anggota pasukan pengawal kerajaan Saudi, juga termasuk di antara para terpidana.

Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard menemukan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa ada keterlibatan dari pejabat tinggi Saudi, termasuk bin Salman. CIA juga menyimpulkan bahwa putra mahkota bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Agnes Callamard menyebut penyelidikan Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi hanyalah parodi semata.

"Parodi investigasi, penuntutan, dan keadilan terus berlanjut," tulis Callamard di Twitter pada Senin.

Christophe Deloire dari Reporters Without Borders mengatakan, "Ketika orang Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang atas pembunuhan Jamal Khashoggi, kami khawatir itu adalah cara untuk membungkam mereka selamanya dan untuk menyembunyikan kebenaran."

Berita terkait

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

7 jam lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

10 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

14 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

20 jam lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

1 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

2 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

2 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya