Amerika Serikat Mendesak Korea Utara untuk Dialog

Senin, 16 Desember 2019 13:01 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, bertemu untuk kedua kalinya di Metropole Hotel pada Rabu malam, 27 Februari 2019. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara, Stephen Biegun, pada Senin, 16 Desember 2019, mendesak Pyongyang agar kembali dialog. Permintaan itu muncul setelah Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir melakukan serangkaian uji coba senjata dan perang kata-kata dengan Trump.

Sebelumnya Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut batas waktu atau deadline bagi Wahington untuk mengubah pendirian adalah akhir tahun.

“Amerika Serikat tak punya deadline. Kami punya satu tujuan. Izinkan saya bicara dengan delegasi Anda, ini waktunya bagi kami melakukan tugas kami. Mari kita selesaikan ini. Kami sudah ada disini dan Anda (Pyongyang) bagaimana menghubungi kami,” kata Biegun, seperti dikutip dari reuters.com.

Biegun tiba di Ibu Kota Seoul pada Minggu, 15 Desember 2019 di tengah-tengah spekulasi kalau dia akan

menyelamatkan negosiasi Washington – Pyongyang dengan datang ke Korea Utara, dimana negara itu sudah berjanji akan mengambil langkah sendiri jika Washington gagal melunakkan sikapnya sebelum akhir tahun.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Minggu kemarin kantor berita Korea Utara mewartakan Pyongyang sukses melakukan uji coba peluncuran senjata yang ditujukan untuk menahan ancaman nuklir Amerika Serikat. Uji coba senjata hari Minggu itu adalah yang kedua dalam sepekan.

Seorang petugas kepolisian berjaga di dekat warga yang mengibarkan bendera Korea Utara dan Amerika Serikat saat melihat iring-iringan Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, 26 Februari 2019. Pejabat Vietnam mengatakan bahwa 3.000 jurnalis dari 40 negara bakal meliput KTT kedua antara Trump dan Kim Jong Un. REUTERS/Jorge Silva

Sejumlah pejabat di Seoul waswas ketegangan ini merupakan sinyalemen akan kembali terjadinya ketegangan. Biegun menyayangkan pernyataan Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir dan menggambarkan Korea Utara memperlihatkan sikap bermusuhan, negatif dan tidak penting.

“Harusnya tidak seperti ini, tetapi ini belum terlalu terlambat,” kata Biegun.

Sejumlah analis menilai peluang Korea Utara menerima seruan Biegun untuk dialog kemungkinan tipis berkaca pada ucapan Pyongyang yang baru-baru ini disampaikan bahwa Washington tidak punya apa-apa untuk ditawarkan sekalipun dilakukan dialog. Shin Beom-chul, peneliti dari Asan Institute for Policy Studies di Seoul, mengatakan masyarakat Korea Utara melihat Biegun telah menantang Pemimpin Tertinggi mereka dengan mengesampingkan batas waktu.

Kim Jong Un dan Trump sudah tiga kali melakukan pertemuan terhitung sejak 2018 untuk mendiskusikan ditutupnya program nuklir dan rudal Korea Utara. Namun rangkaian pertemuan itu belum menunjukkan kemajuan.

Berita terkait

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

14 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

16 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

17 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

20 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

27 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

38 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

52 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

54 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

58 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya