Protes Kontrak Kerja, Pria Jepang Telepon Perusahaan 24.000 Kali

Kamis, 5 Desember 2019 08:00 WIB

Akitoshi Okamoto, 71 tahun, ditahan minggu lalu setelah ia menelepon 24.000 kali untuk memprotes pelanggaran kontrak kerjanya.[Daily Mail

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Jepang ditangkap karena menelepon perusahaan 24.000 kali untuk memprotes pelanggaran soal kontrak kerjanya.

Akitoshi Okamoto, 71 tahun, ditahan pekan lalu karena membanjiri departemen layanan pelanggan KDDI Corporation dengan panggilan telepon bebas pulsa selama periode delapan hari, dikutip dari Fox News, 4 Desember 2019.

"Dia menuntut staf KDDI datang untuk meminta maaf karena melanggar kontraknya," kata seorang juru bicara kepolisian. "Dia juga berulang kali menutup teleponnya segera setelah panggilannya dijawab."

Okamoto juga diduga menelepon saluran layanan pelanggan dari telepon umum.

Dia ditangkap karena diduga sengaja mengganggu bisnis perusahaan, menurut penyidik.

Advertising
Advertising

Menurut Daily Mail, Okamoto adalah pensiunan KDDI. Dia menggunakan panggilan ke nomor 411 ke layanan pelanggan KDDI untuk memprotes pelanggaran kontrak kerjanya.

Pensiunan Jepang tersebut dilaporkan melakukan panggilan telepon ke perusahaan telekomunikasi itu rata-rata 33 kali sehari.

Jepang sedang dilanda peningkatan jumlah masalah sosial yang disebabkan oleh populasi bangsa yang menua dengan cepat.

Pengemudi tua sering menyebabkan kecelakaan mobil yang fatal, dan operator kereta api Jepang telah melaporkan lonjakan kekerasan penumpang terhadap staf mereka dari pelanggan lansia.

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

8 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

12 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

19 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

20 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya