Uskup Jerman Bahas Tabu di Gereja Katolik, Membangkang Vatican?

Senin, 2 Desember 2019 17:11 WIB

Pastor Luk Delf, pemimpin badan amal Katolik, Caritas Internationalis di Republik Sentral Afrika dituduh pedofil. [CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Para uskup dan imam di Jerman membahas masalah tabu selama ini dalam Gereja Katolik, yakni menghapus kebijakan selibat atau imam harus lajang selama hidupnya, dan memberikan peran lebih besar bagi perempuan dalam kehidupan gereja.

Pembahasan dua topik tabu itu diselenggarakan oleh Konferensi Para Uskup Jerman dan Komite Pusat Katolik Jerman. Kedua lembaga ini akan memulai proses reformasi dua tahun pada hari Minggu, 1 Desember 2019, bertepatan dengan minggu pertama Adven.

Pertemuan untuk membahas dua topik tabu itu untuk menanggapi maraknya pelecehan seksual di gereja. Sebagai catatan, laporan pelecehen seksual yang mengagetkan Jerman diterbitkan tahun lalu menyebutkan ada 3,677 kasus pelecehan seksual dalam Gereja Katolik Jerman yang pelakunya para imam. Kasus ini terjadi dari tahun 1946 hingga 2014.

Sebagian besar korban berusia 13 tahun bahkan ada yang lebih muda usia. Mayoritas korban adalah anak laki-laki dan kebanyakan kasusnya sudah terjadi lama.

Satu dari setiap enam kasus pelecehan seksual yang terjadi adalah tindakan perkosaan.

Advertising
Advertising

Kasus pelecehan seksual anak-anak di Jerman melibatkan sedikitnya 1.670 imam.

Kasus pelecehan seksual anak-anak ini membuat kaget gereja di Jerman yang kemudian menyerukan ada tindakan konkrit.

Pada pertemuan musim semi lalu, mayoritas uskup Gereja Katolik jerman memberikan suaranya untuk memulai proses reformasi untuk memastikan kejahatan ini tidak terulang kembali.

Meski hasil pembahasan kedua lembaga itu, menurut laporan CNN, tidak akan mengubah doktrin Gereja Katolik, namun rencana memodernkan gereja di Jerman telah menuai kritik dari Paus Fransiskus dan sejumlah pejabat senior di Vatican.

Vatican menyampaikan keprihatinannya atas konferensi yang dapat mengarah pada fragmentasi pada gereja. Paus Fransiskus bahkan sampai melayangkan surat terbuka kepada masyarakat Jerman untuk mendesak mereka untuk menjaga keutuhan gereja.

Langkah Paus ini dianggap jarang sekali dilakukan. Paus pertama yang melayangkan surat khusus kepada masyarakat Jerman terjadi di masa Pius XI pada tahun 1937 yang isinya mengecam rezim Nazi.

Gereja Katolik Jerman berkukuh untuk tetap menjalankan acara itu dengan menegaskan keputusan apapun yang diambil dalam Majelis Sinode akan mengikat.

"Ide bahwa ini bukan hanya forum yang setiap orang hanya bicara tanpa keputusan diambil. Pada akhirnya akan ada pemungutan suara dan hasil pemungutan suara itu akan diserahkan ke Holy See, Paus Fansiskus untuk mengambil langkah lebih lanjut," kata Ulrich Lehner, profesor teologi di Universitas Notre Dame, seperti dilaporkan CNN, 1 Desember 2019.

Juru bicara Konferensi Waligereja Jerman, Matthias Kopp mengatakan kepada CNN bahwa perselisihan dengan Vatican sebagian besar disebabkan oleh kesalahpahaman.

"Tidak akan ada revolusi datang dari Jerman ke Roma," kata Kopp.

Jikapun Vatican menolak rekomendasi Gereja Katolik di Jerman, menurut Kopp, maka akan ada lebih banyak diskusi digelar.

Kopp menjelaskan, semakin banyak umat Katolik meninggalkan gereja di Jerman setiap tahun karena tidak lagi percaya pada gereja. Untuk itu perlu ada jawaban.

Lehner mengatakan, Gereja Katolik di Jerman menghadapi penurunan yang drastis. Seluruh sistem saat ini runtuh dan tidak mengetahui cara untuk mengatasinya.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

13 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

6 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

7 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya