Begini Intelijen Cina Beroperasi di Australia, Hong Kong, Taiwan

Senin, 25 November 2019 18:37 WIB

Intelijen Cina membelot ke Australia, Wang Liqiang. [SOUTH CHINA MORNING POST]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang intelijen Cina telah membelot ke Australia dan membeberkan strategi Cina menyusup ke Australia, Hong Kong dan Taiwan untuk menjalankan operasi intelijen.

Wang Liqiang, 26 tahun, yang disapa William, telah memberikan badan intelijen Australia, ASIO, beberapa identitas intelijen militer senior Cina di Hong Kong.

Wang juga memberikan informasi rinci bagaimana mereka didanai dan menjalankan operasi intelijen di Australia, Hong Kong, dan Taiwan.

Wang mengaku terlibat dalam operasi penyusupan dan merecoki situasi di Australia, Hong Kong, dan Taiwan.

Menurut laporan South China Morning Post, Wang mengungkap secara detil cara Beijing diam-diam mengendalikan sejumlah perusahaan terdaftar untuk mendanai operasi intelijen, termasuk mengawasi dan membuat profil pembangkang dan mengkooptasi organisasi media.

Advertising
Advertising

1.Hong Kong.
Wang berperan di lembaga yang melakukan operasi bawah tanah dan penyusupan ke kampus-kampus di Hong Kong dan menghancurkan secara langsung pembangkang dan melakukan serangan siber.

Wang juga membantu upaya penculikan Lee Bo, pemilik toko buku Causeway Bay pada Oktober 2015. Dia diculik karena menyebarkan materi-materi pembangkangan.

Pria yang kini tinggal bersama istri dan bayinya di Sydney, diperintahkan untuk memantau secara dekat Lee yang dianggap terlibat dalam publikasi kerja kontroversi presiden Xi Jinping dan "enam perempuan."

Namun, Lam Wing-kee, salah seorang pemilik toko Causeway Bay mengaku tidak pernah bertemu Wang, namun dia tahu Wang bertanggung jawab atas penculikan Lee. Meski, beberapa informasi rinci yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang diketahuinya.

"Sepengetahuan saya, ada gugus tugas khusus terkait dengan penculikan dan saya tahu orang yang bertanggung jawab ketika saya ditahan. Dalam kasus penculikan, dia sepertinya bukan orang yang bertanggung jawab. Dia boleh jadi orang yang bertanggung jawab di level rendah untuk mengikuti Lee Bo," kata Lam.

Wang juga mengungkap keterlibatan manajer senior di satu jaringan televisi Asia dalam operasi intelijen Cina di Hong Kong. Orang tersebut merupakan kader militer di divisi komandan.

Selain itu, Wang juga menyusup ke kampus-kampus, termasuk asosiasi-asosiasi mahasiswa dan kelompok atau badan yang berhubungan dengan mahasiswa di Hong Kong.

Wang bertanggung jawab untuk merekrut mahasiswa-mahasiswa Cina daratan dengan menggunakan bea siswa, bantuan perjalanan, asosiasi alumni, dan yayasan di bidang pendidikan.

2. Australia
Wang mengatakan dirinya pernah bertemu agen intelijen tingkat tinggi yang dia yakin sedang melakukan operasi mata-mata di Australia melalui perusahaan sektor energi.

"Dia waktu itu mengatakan kepada saya dia bermarkas di Canberra. Saya tahu posisinya sangat penting," ujarnya.

Dalam laporan dari wawancara program 60 Minutes yang diadakan The Age, Wang menyebutkan lingkaran spionase Cina diduga menawarkan apa yang disebut "jumlah tujuh angka" untuk membayar dealer mobil mewah Melbourne, Bo "Nick" Zhao agar mencalonkan diri di parlemen federal Australia.

Sydney Morning Herald dalam program bersama mewawancarai Wang, melaporkan tentang Zhao pernah mengatakan ke ASIO mengenai dugaan pendekatan dari pengusaha Melbourne sekitar setahun lalu.

Zhao kemudian ditemukan tewas di satu kamar penginapan di Melbourne pada Maret lalu. Polisi belum juga menyimpulkan tentang kematiannya.

ASIO telah lebih dulu memperingatkan tentang ancaman intervensi asing yang belum pernah terjadi dan jumlah agen intelijen asing di Australia yang lebih banyak dibandingkan saat perang dingin.

Mantan pemimpin ASIO, Duncan Lewis dalam satu wawancara media Jumat pekan lalu mengatakan Cina ingin mengambil alih sistem politik Australia dengan kampanye spionase dan pengintaian dengan pengaruh berbahaya dan sistematis.

3. Taiwan
Wang menuturkan dia melakukan operasi penyusupan dan menggunakan paspor Korea Selatan di Taiwan.

Tahun lalu dia terlibat dalam pemilu Taiwan dan pelaksanaan jajak pendapat untuk pemilihan presiden Taiwan yang akan diadakan pada Januari 2020.

Operasi intelijen Cina ini menggunakan eksekutif media lokal untuk mempengaruhi kampanye pemilu dan mengalahkan kandidat yang tampaknya memusuhi Beijing.

Wang juga berkoordinasi dengan pasukan siber untuk mengubah opini politik, serupa seperti saat Rusia mengintervensi pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016.

"Kerja kami di Taiwan merupakan yang terpenting dari kerja-kerja kami, penyusupan ke organisasi-organisasi media, kuil, dan rakyat jelata," kata Wang.

Salah satu alasan intelijen Wang mencari suaka ke Australia adalah ketakutan dirinya ditemukan oleh otoritas intelijen Cina yang bekerja mempengaruhi pemilu Taiwan awal tahun 2020.

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

9 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

11 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

6 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya