Presiden Venezuela Maduro Adopsi Dolar, Kenapa?

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 18 November 2019 10:07 WIB

Presiden Venezuela, Nicolas Guaido, dan Presiden interim, Juan Guido. Sky.com

TEMPO.CO, Caracas – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memutuskan mengadopsi mata uang rival beratnya Amerika Serikat yaitu dolar.

Dia menyebut langkah ini sebagai jalan keluar yang bisa membantu negara mengatasi krisis ekonomi di tengah sanksi ekonomi yang ketat oleh AS untuk memaksanya turun dari jabatan.

“Saya tidak melihat ini sebagai langkah buruk. Ini proses yang mereka sebut dolarisasi,” kata Maduro seperti dilansir Reuters pada Senin, 18 November 2019.

Lewat siaran televisi, Maduro mengatakan,”Ini bisa membantu pemulihan ekonomi negara, menyebarkan kekuatan positif di negara dan ekonomi. Terima kasih itu ada.”

Maduro sempat melarang penggunaan dolar AS hingga 2018. Dia mengatakan masih akan mempertahankan mata uang bolivar meskipun meningkatkan penggunaan mata uang dolar dalam transaksi sehari-hari.

Advertising
Advertising

“Venezuela akan terus menggunakan mata uangnya. Kita akan memulihkan bolivar dan mempertahankannya,” kata dia.

Selain menggunakan dolar AS, Maduro juga menggunakan mata uang euro. Ini dilakukan oleh bank sentral Venezuela terutama untuk membayar kegiatan pembelian oleh perusahaan minyak negara PDVSA.

Data dari Ecoanalitica mengestimasi 53.8 persen transaksi pada setengah bulan pertama Oktober menggunakan mata uang dolar. Ini terjadi di 7 kota yang menjadi sampling.

“Mata uang asing masuk ke ekonomi negara OPEC terutama lewat penjualan minyak mentah dan emas,” begitu dilansir Reuters.

Mengenai langkah Maduro ini, pemimpin oposisi Juan Guaido mengatakan dolarisasi oleh rivalnya itu menunjukkan kekalahan.

“Mengakui kegagalan hari ini, negara menggunakan dolar, dia mengakui mata uang kita tidak bisa mempertahankan nilai tukarnya,” kata Guaido.

Guaido sebenarnya telah menyatakan dirinya sendiri sebagai pemimpin Venezuela dengan menggunakan pasal dari Konstitusi sambil menuding Maduro melakukan kecurangan pada pemilu lalu.

Maduro menyebut Guaido sebagai boneka yang dikendalikan AS karena meminta bantuan ke pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.

Secara terpisah, Aljazeera melansir Guaido menggelar demonstrasi damai untuk menurunkan Maduro di ibu kota Caracas. Dia mendesak masyarakat terus menekan Maduro agar mundur. “Mereka pikir bisa membuat rakyat tertidur. Mereka pikir bisa menakut-nakuti kami,” kata Guaido.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

16 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

8 hari lalu

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi bakal menguat. Masih dipengaruhi oleh sentimen putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya