Macy's Inc Hentikan Penjualan Produk dari Bulu Hewan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 24 Oktober 2019 08:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Macy’s Inc akan menghentikan penjualan produk bulu asli dari hewan per tahun fiskal 2020. Aturan ini berlaku diseluru gerainya.
Jeff Gennette, CEO Macy’s Inc, mengatakan seluruh perwakilan perusahaannya telah memenuhi standar Humane Society Amerika Serikat dan kelompok-kelompok nirlaba lainnya. Seluruh produk yang dijual Macy’s sudah diberi tanda bebas bulu hewan.
Macy’s Inc dalam keterangannya mengatakan munculnya teknologi kain baru seperti bulu palsu akan membuat transisi lebih mudah.
Tindakan Macy’s Inc ini mengikuti langkah yang sudah dilakukan Ralph Lauren dan Burberry yang tidak lagi menjual produk bulu hewan asli.
Macy’s Inc adalah mall dengan banyak cabang di Amerika Serikat yang didirikan oleh Rowland Hussey Macy pada 1858. Pada 2015, Macy’s Inc dinobatkan sebagai perusahaan yang mengelola toko serba ada terbesar di Amerika Serikat. Pada 2019, diperkirakan ada 584 cabang Macy’s Inc.
BREAKING NEWS: @Macys and @Bloomingdales are going fur-free! In partnership with the HSUS, the retailers will also be closing all fur vaults and salons.
— The Humane Society of the United States (@HumaneSociety) October 21, 2019
This is a monumental day for animals! https://t.co/L4LDpxwiZO pic.twitter.com/QFdxexMBHL
Situs cbsnews.com mewartakan Kitty Block, Presiden dan CEO kelompok Humane Society Amerika Serikat, amat gembira dengan langkah yang dilakukan Macy’s Inc dan menilai perusahaan itu telah berfikir maju serta punya prinsip dalam pengambilan keputusan.
"Keputusan ini konsisten dengan pandangan konsumen di pasar dan para retailer yang lain juga harusnya mengikuti. Dengan banyaknya perancang busana, kota-kota besar dan negara yang mengambil sikap menentang penjualan produk dari bulu hewan asli, kita semakin dekat pada upaya mengakhiri praktik tak manusiawi dan tidak penting ini," kata Block.
Data Humane Society memperlihatkan industri bulu hewan diduga telah berkontribusi pada kematian dan penderitaan lebih dari 100 juta hewan di seluruh dunia setiap tahunnya.