Pasukan Kurdi Keluar dari Kota Ras al Ain, Turki Mengepung

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 21 Oktober 2019 15:09 WIB

Asap membubung usai serangan yang dilancarkan pemberontak Suriah pro-Turki di atas kota Ras al Ain, Suriah, 15 Oktober 2019. Pasukan militer Turki saat ini terus melancarkan operasi militernya untuk membersihkan perbatasannya dari milisi Kurdi. REUTERS/Stoyan Nenov

TEMPO.CO, Ras al Ain - Pasukan Demokratik Suriah atau SDF dari etnis Kurdi mengatakan telah menarik diri dari Kota Ras al Ain, yang terletak di Kota Suriah utara, pada Ahad 20 Oktober 2019.

Ini berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang diperantarai pemerintah Amerika Serikat.

Kota Ras al Ain merupakan satu dari dua kota di perbatasan Turki dan Suriah, yang menjadi sasaran operasi militer Turki.

Ankara mengerahkan militer untuk membentuk zona aman 30 kilometer di sepanjang perbatasan dengan Suriah.

Namun, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengancam akan memulai serangan militer saat waktu gencatan senjata berakhir pada Selasa pekan ini.

Advertising
Advertising

“Kami tidak memiliki lagi pasukan di kota itu,” kata Kino Gabriel, juru bicara pasukan SDF, menunjuk Kota Ras al Ain, seperti dilansir Reuters pada Ahad, 20 Oktober 2019.

Gabriel mengatakan ini setelah Ankara mengatakan belasan kendaraan masuk dan keluar dari Ras al Ain, yang telah terkepung pasukan Turki dan milisi pro-Ankara yaitu Free Syrian Army, sepanjang akhir pekan ini.

Juru bicara FSA, Mayor Youssed Hamoud, mengatakan pasukan SDF belum sepenuhnya keluar dari Ras al Ain.

Berdasarkan kesepakatan antara Presiden, Tayyip Erdogan dan Wakil Presiden AS, Mike Pence, Turki menggantikan serangan pada Kamis malam selama lima hari.

Serangan dilancarkan Turki seusai Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah Timur Laut. Keputusan ini dikritik di Washington dan sejumlah kalangan sebagai pengkhianatan terhadap sekutu Kurdi, yang berperang melawan milisi teroris ISIS selama bertahun-tahun.

Trump saat ini condong mendukung rencana militer baru untuk menjaga sekitar 200 tentara AS di Suriah Timur dekat perbatasan Irak. Gedung putih belum berkomentar soal ini.

Ankara berusaha membuat zona aman di Suriah utara karena menganggap YPG dianggap sebagai kelompok teroris. Presiden AS menciptakan kekosongan yang diinginkan Rusia yang kemudian diisi oleh pasukan Suriah dan Rusia atas undangan otoritas Kurdi di perbatasan Manbij dan Kobani, pekan lalu.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

23 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya