Teror Christchurch, Selandia Baru Beri Penghargaan ke Polisi

Kamis, 17 Oktober 2019 08:00 WIB

John Sato didukung oleh polisi dan seorang warga untuk menunjukkan dukungannya kepada komunitas Muslim di Aotea Square, Selandia Baru.[Liu Chen / RNZ]

TEMPO.CO, Jakarta - Dua petugas kepolisian Selandia Baru yang melakukan tindakan terpuji dalam serangan penembakan massal di kota Christchurch pada Maret kemarin, mendapat penghargaan dari Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Penyerahan berlangsung dalam sebuah upacara tertutup yang digelar pada Rabu, 16 Oktober 2019.

Penghargaan diberikan karena dua aparat kepolisian itu dianggap telah berani mengambil sikap hingga bisa membekuk dan menahan pelaku dibalik pembunuhan 51 orang dalam penembakan massal tersebut. Upaya aparat kepolisian melumpuhkan Brentot Tarrant, terduga pelaku penembakan massal telah menempatkan nyawa mereka dalam bahaya, namun hal itu tetap dilakukan.

Identitas dua aparat kepolisian yang mendapat penghargaan ini dirahasiakan karena persidangan atas kasus ini masih berlangsung. Mereka dinilai berjasa menyelamatkan banyak nyawa karena pelaku merencanakan sejumlah serangan di Selandia Baru.

“Semua petugas keamanan bertanya-tanya bagaimana tindakan yang seharusnya mereka lakukan ketika dihadapkan pada keputusan sepersekian detik yang mempertaruhkan hidup mereka,” kara Chriss Cahill, presiden Asosiasi Kepolisian Selandia Baru.

Pangeran William berbincang dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 26 April 2019. Kunjungan William merupakan sebuah bentuk dukungan dari keluarga kerajaan Inggris atas penembakan 15 Maret lalu di dua masjid yang berada di Christchurch. REUTERS/Tracey Nearmy/Pool

Advertising
Advertising

Masyarakat Selandia Baru geger dengan penembakan massal di dua masjid di kota Christchurch pada Maret 2019. Pelaku penembakan masih menjalani proses persidangan, dimana vonis mungkin bakal dijatuhkan pada tahun depan.

Usai penembakan massal di dua masjid di kota Christchurch, Tarrant berencana melancarkan aksinya di masjid ketiga. Namun petugas kepolisian bisa menabrak mobilnya dan menggiring Tarrant ke tahanan.

Tarrant diketahui berkewarganegaraan Australia yang diduga melakukan penembakan massal sebagai supremasi kulit putih. Dia menyatakan tidak bersalah atas 92 dakwaan dari penembakan massal itu.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

3 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya