Insiden Sriwijaya Air, Begini Kondisi Bandara di Timor Leste
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 16 Oktober 2019 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - CdJ, terduga pelaku pencobaan penabrakan pesawat Sriwijaya Air di Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, dinyatakan sehat lahir - batin. CdJ diyakini tidak mengalami gangguan mental setelah dokter tidak menemukan adanya gejala yang mengindikasi pelaku mengalami gangguan mental.
Sebuah sumber mengatakan kepada Tempo, dokter di rumah sakit nasional di Dili, Timor Leste, telah mengembalikan pelaku ke Badan Kepolisian investigasi Kriminal Timor Leste untuk menjalani proses hukum selanjutnya.
Sebelumnya, melalui siaran pers Selasa, 15 Oktober 2019, Kepala Badan Kepolisian Investigasi Kriminal Timor Leste, Henrique da Costa menyatakan pihaknya akan membawa pelaku ke rumah sakit nasional untuk menjalani tes kesehatan mental.
Kepolisian masih mendalami motif CdJ melakukan aksi percobaan menabrakkan sepeda motornya ke sebuah pesawat milik Sriwijaya Air yang sedang terparkir di Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato pada Senin, 14 Oktober 2019. CdJ mengaku, dia 'diperintah' Tuhan untuk melakukan aksinya.
Petugas penjaga keamanan bandara, GuidoAlvesPinto, menceritakan aksi yang dilakukan CdJ terjadi spontan. Guido sedang bertugas sebagai penjaga pintu masuk bandara saat insiden terjadi.
"Saya dan teman sedang berjaga di depan pintu bandara ini. CdJ lalu datang dengan motor dan saya bertanya 'mau kemana?' Kemudian tangan kirinya mengangkat palang pintu ini dan tangan kanannya memutar gas motor lalu melaju ke area lapangan udara. Saya berusaha untuk tangkap bagian belakang motor tetapi tidak sempat,” kata Guido.
Menurut Guido, lantaran tidak sempat menahan pelaku, dia meminta bantuan dari aparat keamanan lain di bandara hingga akhirnya pelaku bisa membatalkan aksinya.
Insiden upaya menabrak pesawat Sriwijaya Air ini tak pelak menyoroti keamanan di bandar udara internasional Presidente Nicolau Lobato Komoro, Dili, yang masih rapuh. Pihak bandara beralasan para petugas keamanan belum memilik fasilitas yang memadai dan kondisi pintu masuk bandara juga sangat mudah ditembus orang-orang tak berkepentingan.
Aparat keamanan penjaga pintu bandara belum dilengkapi dengan alat komunikasi HT, pagar besi yang ada di pos penjagaan juga sangat sederhana, termasuk pagar yang mengelilingi bandar udara belum sesuai standar internasional. Walhasil, kondisi ini membuat orang yang berniat jahat mudah melakukan aksi kejahatan.
Sebelumnya, pernah terjadi insiden seorang penumpang dengan gangguan mental terbang dari bandara ini ke bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Indonesia, tanpa paspor.
Di dalam area bandara Dili, Timor Leste ini, pernah pula terlihat hewan berkeliaran di sana, termasuk seorang warga lokal pernah mengendarai sepeda sampai masuk ke tengah area lapangan udara.
Raimundos Oki