Serangan Senjata Tajam di Mabes Polisi Prancis, Lima Tewas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 Oktober 2019 13:01 WIB

Polisi Prancis berjaga di sekitar markas besar polisi di Paris pasca insiden serangan senjata tajam pada Kamis, 3 Oktober 2019. Reuters

TEMPO.CO, Paris – Seorang asisten teknologi informasi di markas besar kepolisian di Paris, Prancis, menyerang rekannya dengan pisau dan menewaskan empat orang sebelum akhirnya ditembak mati.

Korban tewas termasuk tiga polisi dan seorang pekerja administrasi. Polisi masih menyelidiki kasus ini dan motif pelaku serta meneliti jika ada kaitan dengan terorisme.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan dia menghabiskan waktu dua jam di mabes polisi untuk menunjukkan dukungannya.

“Hari ini siang hari di Prancis, sebuah drama terjadi,” kata Macron pada Kamis, 3 Oktober 2019 di sebuah acara dengan pemilih di Prancis selatan, seperti dilansir Reuters.

Macron mengatakan datang ke mabes polisi untuk memberikan dukungan moral. “Mereka sedang terguncang saat ini,” kata dia sambil mengajak pendukungnya mengheningkan cipta.

Advertising
Advertising

Serangan ini terjadi di lokasi yang berdekatan dengan Katedral Notre Dame, yang merupakan salah satu bangunan bersejarah dan baru saja mengalami kebakaran saat proses renovasi sedang berjalan.

Polisi menutup area di sekitar mabes polisi dan helikopter petugas terlihat terbang di area sekitar. Polisi berseragam kamuflase juga dikerahkan di jembatan di sekitar lokasi kejadian.

Jaksa Paris, Remy Heitz, mengatakan tiga lelaki dan satu perempuan menjadi korban serangan ini. Satu orang lagi terluka dan menjalani operasi.

Heitz mengatakan polisi sedang mencari lokasi rumah pelaku, 45 tahun. Penyelidik dari dinas anti-teroris juga dikerahkan. Istri dari pelaku telah dimintai keterangan tapi tidak dikenai tuduhan hukum.

Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner, pelaku bekerja di divisi teknologi informasi dan mengenal rekan-rekannya sejak beberapa waktu lalu.

“Selama ini dia tidak pernah menunjukkan perilaku bermasalah. Dia tidak pernah membuat orang-orang merasa khawatir sebelum melakukan serangan mendadak hari ini,” kata Castaner.

Menurut seorang petugas polisi kepada radio Franceinfo, pelaku bermasalah dengan atasannya.

“Saya tahu ada ketegangan antara dia dengan atasan langsungnya,” kata Christophe Crepin. “Saya pikir ini bukan tindakan teroris.” Menurut pemimpin serikat kerja polisi Prancis, serangan itu bukan terorisme melainkan tindakan kriminal.

Berita terkait

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

12 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

13 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

14 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

14 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

15 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

20 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya