Dana Hong Kong Pindah ke Singapura sekitar Rp 57 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 Oktober 2019 10:00 WIB

Petugas kepolisian bersiap menembakan peluru karet ke arah demonstran anti pemerintahan di dekat gedung Dewan legislatif Hong Kong, 29 September 2019. Aksi ini lanjutan dari penolakan RUU ekstradisi, demonstrasi itu pun berkembang hingga menggaungkan tuntutan agar Carrie mundur. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Hong Kong – Perusahaan keuangan global Goldman Sachs memperkirakan terjadinya pelarian dana dari Hong Kong ke Singapura sebanyak sekitar US$4 miliar atau sekitar Rp57 triliun.

Jumlah uang ini berpindah selama empat bulan terakhir atau bersamaan dengan semakin ramainya aksi unjuk rasa masyarakat Hong Kong, yang kerap berakhir dengan bentrok fisik dengan petugas.

“Meski begitu, sistem perbankan Hong Kong masih memiliki likuiditas yang mencukupi dalam bentuk uang dolar Hong Kong dan mata uang asing,” begitu pernyataan dari tim riset Goldman seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 3 Oktober 2019.

Unjuk rasa anti-pemerintah digelar di berbagai lokasi di Hong Kong selama empat bulan terakhir. Mereka menolak pembahasan legislasi ekstradisi yang memungkinkan warga diadili di Cina.

Meski legislasi ini telah ditarik warga masih terus berunjuk rasa menuntut diterapkannya sistem demokrasi secara penuh. Ini agar mereka bisa memilih para pemimpinnya secara langsung dan bukan sekadar menerima pemimpin yang ditunjuk pemerintah Cina.

Advertising
Advertising

Unjuk rasa meningkat pada Selasa, 1 Oktober 2019 atau saat perayaan 70 tahun berdirinya Cina. Sekitar seratus orang terluka dan polisi menembakkan 1.400 kaleng gas air mata. Polisi juga menembakkan 900 butir peluru karet serta lima peluru tajam kepada perusuh yang melemparkan bom molotov serta menggunakan tongkat besi.

Saat ini, jumlah dana deposito di Hong Kong masih relatif tinggi yaitu sekitar US$1.73 trillion atau sekitar Rp25 ribu triliun pada Agustus 2019. Data ini dilansir oleh lembaga Refinitiv Datastream.

Namun, data menunjukkan jumlah deposito dalam dolar Hong Kong menurun dan simpanan dalam dolar AS meningkat. Otoritas Moneter Hong Kong masih menilai ini sebagai hal wajar dan bersifat fluktuatif.

Menurut otoritas, peningkatan deposito dolar ini terjadi akibat transfer dana. Otoritas mematok dolar Hong Kong pada 7.75 – 7.85 per dolar AS. Otoritas tidak menjelaskan alasan transfer dana dari dolar Hong Kong ke dolar AS.

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

21 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

1 hari lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

2 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

3 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

6 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

7 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya