Pemerintah Hong Kong Bahas Penerapan UU Darurat Jumat Pagi Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 Oktober 2019 08:01 WIB

Pendemo Hong Kong berusia 18 tahun menjalani operasi dan dalam kondisi kritis setelah ditembak peluru tajam di dada pada 1 Oktober 2019.[South China Morning Post]

TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Hong Kong bakal membahas kemungkinan penerapan undang-undang darurat untuk mengatasi unjuk rasa besar-besaran yang terjadi selama sekitar empat bulan terakhir.

Salah satu aturan dalam UU Darurat itu adalah larangan bagi demonstran untuk mengenakan masker saat berunjuk rasa.

“Pemerintahan dukungan Beijing ini bakal menggelar pertemuan pada Jumat pagi untuk membahas kemungkinan penerapan undang-undang darurat dari era kolonial, yang tidak pernah digunakan selama lima puluh tahun terakhir,” kata dua orang sumber Reuters seperti dilansir pada Kamis, 3 Oktober 2019.

Otoritas Hong Kong juga telah mengendurkan aturan penggunaan kekuatan oleh polisi dalam menangani demonstrasi. Ini diketahui dari sejumlah dokumen panduan mengatasi demonstrasi yang diakses Reuters.

Pengenduran aturan ini terjadi beberapa saat sebelum demonstrasi rusuh pada Selasa, yang berakibat tertembaknya seorang remaja berusia 18 tahun. Remaja ini mengalami luka serius pada dada akibat tembakan peluru tajam dan dilarikan ke rumah sakit.

Advertising
Advertising

Sekitar 100 orang terluka dan polisi menembakkan 1.400 kaleng gas air mata. Polisi juga menembakkan 900 butir peluru karet serta lima peluru tajam kepada perusuh yang melemparkan bom molotov serta menggunakan tongkat besi.

Menurut South China Morning Post, 3 Oktober 2019, Undang-undang Darurat era kolonial tahun 1922 memberi kewenangan kepada pemimpin kota untuk membuat berbagai peraturan yang dipertimbangkan dibutuhkan untuk kepentingan publik dalam situasi darurat atau membahayakan masyarakat.

"Kami hanya lembaga penegakan hukum dengan kewenangan terbatas di bawah hukum. Dalam menghadapi serangkaian kerusuhan besar, kami tidak dapat bekerja sendiri tanpa langkah-langkah tepat dan dukungan dari petinggi," kata Lam Chi-wai, Kepala Asosiasi Polisi Junior di Hong Kong.

UU Darurat ini telah memakan banyak korban ketika menghadapi kerusuhan kelompok kiri pada 1967 di Hong Kong. UU Darurat ini membolehkan sensor terhadap media, penangkapan, deportasi, dan pengawasan pelabuhan dan semua transportasi, perampasan properti, dan berwenang untuk menggerebek tempat tertentu.

Hong Kong mengalami goncangan stabilitas hebat setelah pemerintah berupaya mengesahkan legislasi ekstradisi, yang ditolak masyarakat. Aturan itu memungkinkan pemerintah mengekstradisi warganya yang diduga melanggar hukum ke Cina. Meski legislasi telah ditarik dari parlemen, warga terus berunjuk rasa menuntut diterapkannya sistem demokrasi agar bisa memilih pemimpin secara langsung.

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

17 jam lalu

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

Aktor Chow Yun Fat akan berulang tahun ke 69 pada 18 Mei 2024. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

21 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

4 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

5 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya