Pengacara Korban Pertanyakan Boeing Tetap Terbangkan 737 MAX

Rabu, 18 September 2019 13:30 WIB

Polisi Ethiopia mencoba untuk menghalangi rombongan keluarga dari Amerika yang ingin meletakkan bunga di lokasi jatunhya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 di dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia Rabu, 13 Maret 2019. Keluarga ini kehilangan seorang putrinya yang tewas dalam kecelakaan tersebut. REUTERS/Baz Ratner

TEMPO.CO, Jakarta - Robert Clifford, pengacara untuk korban tewas jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 pada Selasa, 17 September 2019, meminta Boeing Co dan Badan Penerbangan Amerika Serikat atau FAA agar menyerahkan dokumen pendukung keputusan untuk mempertahankan penggunaan Boeing 737 MAX, padahal sudah ada kecelakaan mematikan melibatkan burung besi itu.

Permintaan itu disampaikan Clifford dalam sebuah persidangan di depan Hakim, A. Jorge Alonso, di Chicago, Amerika Serikat.

"Keputusan untuk menjaga pesawat-pesawat itu tetap melayani penerbangan adalah kunci musibah ini," Robert Clifford dari Kantor Hukum Clifford, yang mewakili keluarga korban kecelakaan Ethiopia.

Sebelum Ethiopian Airlines 302 jatuh, pesawat milik maskapai Lion Air dengan tipe yang sama, jatuh pada Oktober 2018.

Sepekan setelah Lion Air 610 menukik ke Laut Jawa dan menewaskan 189 orang di dalamnya, FAA memperingatkan Boeing ada yang keliru pada input dari sensor sistem kontrol penerbangan otomatis sehingga dapat membuat secara otomatis mendorong turun hidung pesawat. Kendati demikian, FAA tetapi mengizinkan burung besi tersebut tetap terbang.

Advertising
Advertising

Lima bulan kemudian, sistem yang sama disalahkan karena diduga menjadi pemicu jatuhnya pesawat ET302 pada 10 Maret 2019. Musibah itu menewaskan 157 penumpang dan awak pesawat.

Boeing menghadapi hampir 100 tuntutan hukum dari lebih dari 10 firma hukum yang mewakili keluarga korban kecelakaan Ethiopian Airlines. Gugatan hukum datang dari 35 negara yang berbeda, termasuk gugatan dari sembilan warga negara Amerika Serikat dan 19 warga negara Kanada.

Kerabat berduka di sebelah peti mati selama upacara penguburan para korban kecelakaan Penerbangan ET 302 Ethiopian Airlines di Gereja Holy Trinity Cathedral di Addis Ababa, Ethiopia, 17 Maret 2019. REUTERS / Maheder Haileselassie

Sebagian besar tuntutan hukum kepada Boeing menuntut uang ganti rugi. Firma hukum Ribbeck Law Chartered mengatakan kliennya menuntut ganti rugi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp14 triliun.

Dalam gugatan hukum yang dilayangkan pada Boeing ditulis Boeing merancang sistem kontrol penerbangan otomatis. Sistem ini diyakini telah berulang kali mendorong hidung pesawat lebih rendah dan inilah yang terjadi pada dua kecelakaan Boeing 737 MAX.

Boeing menolak untuk mengomentari gugatan itu secara langsung tetapi mengatakan pihaknya bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas investigasi. Boeing meminta maaf atas nyawa yang hilang dalam kedua kecelakaan dan memperbarui perangkat lunak.

Sedangkan FAA mengatakan tidak mau berkomentar.

Clifford, yang ditunjuk sebagai penasihat utama keluarga korban, menggugat Boeing atas kecelakaan Ethiopian Airlines. Dia mengatakan akan menempuh dua jalur dalam kasus ini. Pertama, menggugat Boeing bagi para klien yang belum puas dengan produsen pembuat pesawat terbang itu. Kedua menempuh jalur untuk mendorong ditemukannya kebenaran dalam kasus ini.

Pengacara penggugat yang mewakili korban kecelakaan pesawat umumnya bekerja secara sukarela. Namun mereka akan menerima persentase uang penyelesaian yang dimenangkan atau penghargaan.

REUTERS - MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

9 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

5 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Pengacara Pemerintah Inggris Sebut Israel Melanggar Hukum Internasional di Gaza

37 hari lalu

Pengacara Pemerintah Inggris Sebut Israel Melanggar Hukum Internasional di Gaza

Pemerintah Inggris telah menerima saran dari pengacaranya sendiri yang menyatakan bahwa Israel telah melanggar hukum kemanusiaan internasional di Gaza

Baca Selengkapnya

Gonjang-ganjing CEO Boeing Dave Calhoun Mengundurkan Diri, Siapa Penggantinya?

40 hari lalu

Gonjang-ganjing CEO Boeing Dave Calhoun Mengundurkan Diri, Siapa Penggantinya?

CEO Boeing Calhoun bersiap mengundurkan diri akhir tahun ini. Siapa tokoh yang menggantikan memimpin perusahaan raksasa ini?

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

40 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Boeing Diminta Tingkatkan Keamanan dan Kualitas Pesawat 737 MAX

48 hari lalu

Boeing Diminta Tingkatkan Keamanan dan Kualitas Pesawat 737 MAX

FAA menuntut Boeing agar meningkatkan keamanan dan kualitas sebelum memperbanyak produksi pesawat Boeing 737 MAX

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Sabuk Pengaman Sebaiknya Selalu Dipakai Selama di Pesawat

50 hari lalu

Alasan Mengapa Sabuk Pengaman Sebaiknya Selalu Dipakai Selama di Pesawat

Pesawat Latam Airlines yang terjun bebas awal pekan ini menyebabkan banyak penumpang cedera, sebagian karena tidak mengenakan sabuk pengaman.

Baca Selengkapnya

Kasus Boeing 787 Menukik Tajam, Maskapai Diminta Memeriksa Sakelar di Kursi Pilot

51 hari lalu

Kasus Boeing 787 Menukik Tajam, Maskapai Diminta Memeriksa Sakelar di Kursi Pilot

Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines menukik tajam dalam penerbangan 11 Maret 2024 yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.

Baca Selengkapnya