Telepon Warga Hong Kong Diperiksa Saat Masuk Cina Daratan

Jumat, 16 Agustus 2019 07:00 WIB

Sejumlah penumpang beristirahat di tempat check-in setelah semua penerbangan dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di Bandara Hong Kong, 12 Agustus 2019. Bandara Internasional Hong Kong memutuskan untuk membatalkan semua penerbangan yang akan berangkat maupun yang sedang menuju Hong Kong. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Telepon genggam warga Hong Kong yang akan pergi ke Cina daratan diperiksa oleh pihak imigrasi untuk mengecek video atau foto terkait demonstrasi RUU Ekstradisi.

Menurut laporan South China Morning Post, 15 Agustus 2019, 10 warga Hong Kong mengaku ponsel mereka diperiksa oleh petugas imigras. Sementara lima di antara mereka mengaku pesan pribadi ponsel mereka diperiksa di perbatasan Hong Kong dan Kota Shenzhen.

Mereka semua, yang sebagian besar menolak disebutkan namanya, mengatakan ini adalah pertama kalinya imigrasi memeriksa isi telepon mereka.

Ben Crox, 38 tahun, konsultan teknologi dan hubungan masyarakat, mengatakan teleponnya diperiksa pada 24 Juli di daerah pelabuhan di dalam terminal kereta cepat di Kowloon Barat.

Konsultan itu pada awalnya menolak, dan meminta pengacara, tetapi diberi tahu bahwa ia hanya dapat menghubungi seseorang di Cina daratan. Permintaannya untuk keluar dari area pelabuhan Cina daratan dan kembali ke tanah Hong Kong ditolak.

Advertising
Advertising

Setelah dia menyetujui cek telepon, kata Crox, petugas Cina daratan memeriksa foto dan video dari Juni dan Juli tahun ini.

"Mereka bertanya apa yang saya lakukan, dan apakah saya bergabung dengan protes," katanya, menambahkan bahwa petugas imigrasi juga melihat pesan pribadi dan menyita bukunya tentang kencan di Cina modern.

Tiga insinyur mengatakan mereka memiliki pengalaman serupa di titik kontrol Lok Ma Chau dan Lo Wu pada bulan Juli dan Agustus.

Yang termuda, berusia 21 tahun, mengatakan para petugas Cina daratan secara khusus ingin melihat foto yang diambil pada 1 Juli, 14 Juli dan 21 Juli, tanggal terjadinya demonstrasi besar di Admiralty, Sha Tin dan Sheung Wan.

Pendemo anti-pemerintah beristirahat selama demonstrasi massal setelah semua penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Hong Kong, Cina 12 Agustus 2019. Pembatalan penerbangan mengakibatkan perjalanan sejumlah WNI terganggu. REUTERS/Tyrone Siu

Seorang jurnalis yang meliput protes RUU Ekstradisi mengatakan ia juga ditanyai. Dia diminta memasuki bilik terpisah di Teluk Shenzhen untuk mencari barang-barangnya.

Dia diberitahu bahwa dia hanya memiliki dua pilihan, yakni bekerja sama dengan pemeriksaan telepon, atau dikirim ke departemen lain yang tidak mereka tentukan.

"Mereka pertama-tama memeriksa foto dan video saya, satu per satu, dan meminta saya untuk menjelaskan apa yang terjadi," katanya, seraya menambahkan bahwa petugas juga masuk ke obrolannya di aplikasi WhatsApp sebelum dia dilepaskan.

Reporter, yang lahir di Cina daratan dan sering ke sana secara rutin, mengatakan itu adalah pertama kalinya ponselnya diperiksa.

Pada 24 Juli, seorang desainer berusia 29 tahun, yang tidak ingin disebutkan namanya, dibawa ke sebuah ruangan di pos pemeriksaan Lo Wu setelah seorang pejabat Cina daratan memeriksa semua gambar di teleponnya, termasuk yang diambil saat protes 16 Juni, di mana dia mengambil bagian dalam demonstrasi.

"Mereka bertanya apakah saya mendukung para demonstran dan terus mengatakan bahwa warga Hong Kong disuap dan dimanipulasi oleh kekuatan asing," katanya.

Dia dan empat orang lainnya kemudian dibawa ke kantor polisi di seberang perbatasan, di mana dia diinterogasi lebih lanjut, difoto dan diambil sidik jarinya, dan sampel darahnya juga diambil.

Dia akhirnya dibebaskan pada jam 1 pagi, enam jam setelah dia diperiksa, dan setelah dia menandatangani surat jaminan. Dia juga diminta untuk tidak berpartisipasi dalam demonstrasi lagi dan menghapus semua video dan gambar di teleponnya di hadapan mereka, katanya.

South China Morning Post tidak dapat memverifikasi keterangannya secara independen.

Pengacara hak asasi manusia terkemuka, Chang Boyang, mengatakan adalah ilegal bagi petugas imigrasi untuk memeriksa isi ponsel para pelancong.

"Mereka dapat memeriksa benda-benda milik mereka untuk melihat apakah barang-barang itu barang selundupan, tetapi mereka tidak berwenang untuk membaca konten di ponsel mereka," kata Chang. "Itu akan melanggar hak para pelancong untuk privasi dan kebebasan berkomunikasi."

Sebuah sumber di tim inspeksi perbatasan Shenzhen mengatakan pengawasan ekstra itu tidak berlaku untuk semua pelancong, hanya mereka yang dianggap berisiko pada daftar pihak berwenang, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Administrasi Imigrasi Nasional Hong Kong dan pos perbatasan Shenzhen tidak menanggapi pertanyaan terkait laporan pemeriksaan telepon para pelancong ini.

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

15 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

16 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya