Nenek Terduga Pelaku Gagalkan Rencana Penembakan di Amerika

Rabu, 7 Agustus 2019 19:00 WIB

William Patrick Williams, 19 tahun, berencana melakukan penembakan massal, namun digagalkan oleh neneknya yang melapor ke polisi. Sumber: AP/cbsnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang lelaki di Lubbock, Texas, Amerika Serikat, merencanakan sebuah tindak penembakan massal. Beruntung, rencana tersebut digagalkan oleh nenek lelaki tersebut.

Dikutip dari cbsnews.com, Rabu, 7 Agustus 2019, laki-laki tersebut diketahui bernama William Patrick Williams, 19 tahun. Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Utara Texas, pada 2 Agustus lalu, menyatakan telah menahan Williams yang dalam tahap sedang mempertimbangkan penembakan massal.

Penangkapan terhadap Williams dilakukan tak lama setelah Amerika Serikat diguncang dua penembakan massal berbeda dalam selisih waktu 13 jam pada 3 dan 4 Agustus 2019. Dua penembakan massal di Ohio dan Texas itu, menewaskan total 22 orang.

Seorang perempuan meletakkan plakat di lokasi penembakan massal di mana 20 orang kehilangan nyawa di Walmart di El Paso, Texas, AS 4 Agustus 2019. [REUTERS]

Rencana Williams terungkap ketika pada 13 Juli 2019 dia memberi tahu neneknya kalau Ia telah membeli senapan AK-47. Williams saat itu mengatakan dia hendak menembak sebuah hotel lokal dan akan membiarkan dirinya dibunuh oleh polisi.

Advertising
Advertising

Nenek Williams mulai khawatir bahwa cucunya akan melakukan tindakan pembunuhan dan bunuh diri. Ia menghubungi polisi lalu meyakinkan Williams agar mau menemaninya ke rumah sakit setempat bersamanya.

Ketika berada di rumah sakit bersama neneknya, Williams bersedia memberikan izin kepada petugas untuk mendatangi kamar hotel yang disewanya. Di sanalah para petugas menemukan sepan AK-47, tujuh belas yang penuh dengan amunisi, sejumlah pisau, mantel parit hitam, celana taktis hitam, baju hitam bertuliskan ‘Let ‘Em Come,’ dan sarung tangan taktis hitam dengan jari terputus.

Williams saat ini didakwa telah membuat pernyataan palsu kepada badan senjata api berlisensi karena telah memasukkan alamat saudaranya, padahal Ia tidak lagi tinggal di tempat itu ketika membeli senapan tersebut.

“Ini adalah tragedi yang dihindari. Saya ingin memuji nenek terdakwa, yang menyelamatkan nyawa dengan merusak plot ini, serta petugas polisi Lubbock dan agen federal yang menyelidiki akuisisi senjata maut yang melanggar hukum. Jika Anda mencurigai seorang teman atau orang yang tengah merencanakan kekerasan terhadap diri mereka sendiri atau pun orang lain, jangan ragu untuk segera mencari bantuan dengan memanggil penegak hukum,” ujar A. Nealy Cox, seorang pengacara.

Pujian untuk nenek Williams juga disampaikan Kepala Polisi Lubbock, Jerry Brewer. Pihaknya sangat menghargai adanya hubungan kerja sama dengan mitra penegak hukum federal yang meningkatkan kemampuan untuk melindungi masyarakat menyusul naiknnya kejahatan penembakan massal. Williams saat ini terancam hukuman lima tahun penjara jika Ia terbukti bersalah.

Meidyana Aditama Winata

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya