Politikus Pro HAM Amerika Minta AS Tekan Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 3 Agustus 2019 14:45 WIB

Suasana saat ribuan PNS menggelar aksi menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 2 Agustus 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Washington – Kelompok politikus bipartisan dari Kongres Amerika Serikat mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump agar menghentikan penjulan amunisi dan peralatan pengendali huru-hara ke Hong Kong.

Ini karena polisi Hong Kong diduga terlibat dalam tindak kekerasan saat menangani aksi unjuk rasa menolak legislasi ekstradisi sejak Juni 2019.

“Kami minta Anda menunda penjualan peralatan anti-huru hara ke pasukan polisi Hong Kong dan mengumumkan secara terbuka AS tidak akan berkontribusi kepada tindakan represi internal terhadap unjuk rasa protes di Hong Kong,” kata anggota DPR AS Christopher Smith, dan Ketua Komite Hak Asasi Manusia Kongres, James McGovern, dalam surat mereka kepada Menlu Mike Pompeo, dan Menteri Perdagangan, Wilbur Ross, seperti dilansir Reuters pada 2 Agustus 2019.

Aktivis pro-Demokrasi Hong Kong yaitu Joshua Wong mengunggah sejumlah foto cangkang gas air mata dan peluru karet yang menurutnya digunakan polisi terhadap pengunjuk rasa Hong Kong pada awal pekan ini.

Kedua anggota Kongres AS ini juga mendesak pemerintah AS menolak pernyataan pemerintah Cina bahwa unjuk rasa di Hong Kong adalah kerusuhan. Mereka juga meminta AS menolak tudingan Cina bahwa Washington berada di balik gangguan stabilitas politik yang sedang terjadi.

Advertising
Advertising

“Semua senjata-senjata ini diimpor dari AS. Melihat sejumlah bukti tindakan brutal polisi terhadap pengunjuk rasa Hong Kong, semua negara seharusnya menghentikan penjualan peralatan ini kepada polisi Hong Kong,” kata Joshua Wong, aktivis pro-Demokrasi, dalam cuitannya di Twitter.

Unjuk rasa terjadi berulang kali sejak Juni 2019 di Hong Kong setelah pemerintah dan parlemen mencoba mengesahkan amandemen legislasi ekstradisi. Salah satu poin dari amandemen ini, seperti dilansir Channel News Asia, adalah otoritas Hong Kong bisa mengekstradisi warga ke Cina daratan jika dianggap melanggar hukum di sana.

Warga menolak amandemen ini karena mereka tidak percaya kepada sistem hukum di Cina, yang dianggap tidak transparan dan tidak menjunjung tinggi HAM.

Pemerintah Hong Kong telah menghentikan pembahasan amandemen ini namun belum mencabutnya dari program legislasi.

Sebaliknya, pemerintah Cina mendukung upaya legislasi itu dan meminta pemerintah Hong Kong bersikap tegas terhadap para pengunjuk rasa yang dinilai anarkis dan mengganggu ketertiban umum. Cina juga menuding AS berada di balik merebaknya unjuk rasa ini, yang dibantah Washington.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

6 hari lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

9 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

9 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya