Cina Sebut Etnis Uighur di Xinjiang Dipaksa Masuk Islam

Selasa, 23 Juli 2019 11:30 WIB

Seorang etnis muslim Uighur menjual alat muslim pada seorang pria di Kota Lama Kashgar di Xinjiang Uighur, 6 September 2018. Warga Uighur dipantau secara ketat oleh Partai Komunis Cina bahkan sampai ke dalam rumah mereka. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengatakan etnis Uighur di Xinjiang dipaksa masuk Islam beberapa abad lalu.

Cina berupaya menjustifikasi kebijakan kontroversialnya, yang diyakini telah menahan 2 juta Muslim Uighur dan minoritas lain di Xinjiang.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Ahad, Kantor Informasi Dewan Negara Cina menggambarkan Xinjiang sebagai masyarakat dengan beragam agama dan telah hidup berdampingan selama berabad-abad.

Dokumen setebal 6.800 kata, dirilis secara penuh oleh kantor berita negara Xinhua, mengatakan bahwa Xinjiang "menghormati kebebasan warga negara untuk percaya, atau tidak percaya, pada agama apa pun," seperti dikutip dari CNN, 23 Juli 2019.

Laporan juga mengatakan Islam diperkenalkan ke wilayah Xinjiang dengan paksa selama perang agama di abad ke-10, yang mengakhiri dominasi agama Buddha selama berabad-abad.

Advertising
Advertising

"Peralihan Uighur ke Islam bukanlah pilihan sukarela yang dibuat oleh rakyat biasa, tetapi hasil dari perang agama dan pemaksaan oleh kelas yang berkuasa," kata laporan itu.

"Islam bukanlah adat atau satu-satunya sistem kepercayaan masyarakat Uighur," tambahnya.

Cina secara resmi adalah negara ateis, meskipun sekitar 18 persen populasi mengidentifikasi diri mereka sebagai penganut Buddha, 5 persen Kristen dan Muslim di bawah 2 persen, menurut CIA Factbook.

Pekerja melewati bangunan pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur yang dikelilingi pagar berduri di Dabancheng, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Berdasarkan laporan, para tahanan beragama Islam dipaksa keluar dari agama mereka dan bersumpah setia kepada Partai Komunis Cina. REUTERS

Xinhua mengatakan sejarah wilayah Xinjiang telah terdistorsi oleh "pasukan asing yang bermusuhan dan pasukan separatis, ekstremis agama dan teroris."

Laporan juga menampik etnis Uighur diturunkan dari Turki, dengan menyebut Xinjiang sebagai bagian dari Cina dan tidak pernah disebut Turkistan Timur.

Beijing telah memiliki sejarah yang panjang atas Xinjiang, sebuah wilayah otonom di ujung barat Cina yang merupakan rumah bagi populasi yang relatif kecil, sekitar 22 juta di negara berpenduduk 1,4 miliar orang.

Etnis Uighur yang mayoritas Muslim, yang secara etnis berbeda dari kelompok etnis mayoritas negara itu, Cina Han, membentuk mayoritas di Xinjiang, di mana jumlah mereka hanya di bawah setengah dari total populasi.

Laporan mengatakan sekarang ada 24.800 tempat untuk kegiatan keagamaan di Xinjiang, termasuk 24.400 masjid dan 400 kuil, gereja dan tempat-tempat doa lainnya.

Orang-orang Uighur menyebut kampanye Cina terhadap orang Uighur seperti sebuah genosida budaya, di mana mantan tahanan kamp menggambarkan indoktrinasi dalam propaganda Partai Komunis dan larangan di seluruh wilayah mengenai budaya dan tradisi Uighur.

Pada 2017, jenggot panjang dan cadar dilarang di Xinjiang, atau memberi nama yang tidak sesuai. Pada tahun 2018, pegawai negeri Cina mulai wajib tinggal di rumah bersama keluarga Uighur untuk membantu penduduk Xinjiang berasimilasi, dan mengawasi praktik-praktik keagamaan atau budaya yang tidak disukai.

Pemerintah Cina telah membantah memiliki kamp pendidikan ulang di Xinjiang, menggambarkan kamp sebagai pusat pelatihan kejuruan sukarela.

Cina membela diri bahwa pusat-pusat pendidikan etnis Uighur itu sebagai bagian penting dari program memerangi radikalisasi Islam, yang menurut laporan itu meningkat di seluruh dunia setelah Perang Dingin, sebelum menyebar ke Xinjiang.

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

15 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

16 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya