Singapura Paksa Penderita SARS Dikarantina

Reporter

Editor

Jumat, 22 Agustus 2003 14:55 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura:Polisi Singapura pada Sabtu (3/5) mendakwa seorang pria yang menolak perintah karantina di dalam rumah. Chua Hock Seng, 50 tahun, seorang penganggur ditangkap lantaran alarm di sebuah kedai kopi berbunyi tak lama setelah ia mendatangi tempat tersebut. Sejauh ini, di Singapura ada 3.000 orang yang dikarantina di rumah masing-masing minimum selama 10 hari. Mereka diobservasi pihak berwenang yang mengurusi masalah kesehatan karena diduga terinfeksi virus SARS, yang belum ada obat atau vaksinnya. Penahanan Chua--yang jelas-jelas bukan penderita SARS--membuktikan bahwa pemerintah Singapura tidak main-main dalam urusan karantina. Siapa pun yang melanggar dan terbukti bersalah, bakal dikenai denda dan hukuman penjara selama satu tahun. Tak kurang dari Perdana Menteri Goh Chok Tong, Jumat lalu, melontarkan kritik pedas kepada orang-orang "egois" karena dinilai menghambat kampanye anti-SARS. Ia menggambarkan perilaku Chuan sebagai "tindakan gila". "Tindakan egois dari seseorang bisa menghentikan kegiatan negara untuk beberapa hari. Jika hal ini berlangsung dalam jumlah yang besar, maka dapat menghentikan seluruh kegiatan ekonomi," kata Goh. Menurut catatan terakhir, SARS di Singapura telah menelan korban jiwa sebanyak 25 orang dan, setidaknya, ada 203 yang terinfeksi. Selain itu, SARS juga mengguncang perekonomian Singapura. Para kepala pemerintahan di berbagai negara terus dihantui SARS. Tak urung, Presiden Taiwan Chen Shui Bian sampai menunda kunjungannya ke empat negara gara-gara penyebaran SARS yang cepat di Taiwan. Sebagai pulau yang terisolasi, Taiwan tidak bisa berbuat banyak kecuali menunggu bantuan WHO untuk mengatasi penyakit ini. Salah seorang personel WHO di Beijing, Sabtu kemarin, mengatakan bahwa PBB sudah mengirim tim ke pulau itu setelah SARS merenggut tujuh orang Taiwan dari total kasus 102. "WHO bersedia mengirim ahli medis ke Taiwan untuk mengatasi wabah ini" kata Lin Chia Lung kepada pers. Pada kesempatan itu, Lin menegaskan bahwa masalah ini tidak ada hubungannya dengan Cina. Ketegangan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu memang tidak relevan untuk diungkit lagi. Semua negara harus bersatu melawan SARS. (AFP/PutriTempo News Room)

Berita terkait

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

12 menit lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

14 menit lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

1 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

1 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

3 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

3 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

3 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

3 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

3 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya