Pertama Berkunjung, Jurnalis Ethiopia Terkesan dengan Indonesia

Rabu, 17 Juli 2019 12:00 WIB

Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur (tengah) mengundang empat wartawan yang berkunjung ke Indonesia, untuk menceritakan kesan mereka di KBRI Addis Ababa pada Selasa malam, 16 Juli 2019. [Dok. KBRI Addis Ababa]

TEMPO.CO, Jakarta - Para jurnalis Ethiopia mengaku terkesan dengan Indonesia dan memuji pariwisatanya setelah mereka mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya.

Empat jurnalis media cetak dan televisi Ethiopia berada di Indonesia tanggal 23 Juni sampai 2 Juli 2019, berkunjung ke Bali, Lombok dan Jakarta.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program Kedutaan Besar RI di Addis Ababa untuk mempromosikan Indonesia di Ethiopia, terutama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Keempat wartawan tersebut adalah Jerusalem Betsiha Gebrehiwot dan Mitiku Huluye Kebede dari Televisi ETV Language, Sisay Sahlu Nigatu dari surat kabar The Daily Monitor dan Neamin Ashenafi Mammo dari surat kabar The Reporter, menurut siaran pers KBRI Addis Ababa kepada Tempo, 17 Juli 2019.

Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur mengundang empat wartawan tersebut di KBRI Addis Ababa pada Selasa malam, untuk mendengarkan kesan dan pesan mereka setelah berkunjung ke Indonesia.

Advertising
Advertising

Jerusalem dari ETV mengatakan pariwisata Indonesia sangat maju. Pemerintah Indonesia mampu mengembangkan pariwisata dengan baik bersama-sama dengan masyarakat.

"Ethiopia, yang juga memiliki potensi pariwisata besar seperti Indonesia perlu belajar dari cara-cara Indonesia membangun sektor pariwisata," tambah Jerusalem.

Lebih lanjut, Jerusalem menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Ethiopia dibidang promosi dan perlindungan budaya, diplomasi publik, perlindungan lingkungan hidup dan people to people contact.

Jerusalem juga memuji peran Dewan Pers Indonesia yang luar biasa dalam kehidupan jurnalistik Indonesia.

Sisay dari The Daily Monitor, mengatakan merasa kaget dan kagum terhadap Indonesia. Ia tidak menyangka Indonesia sangat maju di bidang pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif. Menurutnya, masyarakat melayani wisatawan dengan profesional.

"Saya sering jalan sendirian di Indonesia, di luar dari agenda yang telah dijadwalkan, semata-mata untuk melihat Indonesia dari dekat dan yang sesungguhnya," aku Sisay.

Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur (kiri) mengundang empat wartawan yang berkunjung ke Indonesia, untuk menceritakan kesan mereka di KBRI Addis Ababa pada Selasa malam, 16 Juli 2019.[Dok. KBRI Addis Ababa]

Satu hal lagi yang membuat Sisay takjub pada Indonesia adalah penghijauan yang dilihatnya dimana-mana, sama halnya dengan Ethiopia. Kota Addis Ababa dengan ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut diselimuti oleh pepohonan hijau yang berusia ratusan tahun.

Namun Sisay menyayangkan masih banyak orang Indonesia yang kurang mengenal Ethiopia, meski sebagian besar orang Ethiopia mengenal Indonesia dengan baik.

"Orang Indonesia masih menganggap Ethiopia seperti kebanyakan negara-negara di Afrika lainnya," tambahnya.

Neamin dari The Reporter mengatakan Indonesia adalah negara besar dan maju secara ekonomi.

Namun, kata Neamin, jumlah investasi Indonesia di Ethiopia masih kurang banyak, belum seimbang dibandingkan besarnya ekonomi Indonesia.

"Masih sangat banyak yang bisa dilakukan Indonesia di Ethiopia di bidang kerjasama ekonomi kedua negara. Saya akan menulis hal itu," kata Neamin.

Mencatat hubungan sejarah, Neamin memaparkan semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 yang digagas Indonesia, di mana delegasi Ethiopia ikut hadir, belum tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya di Ethiopia.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

10 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

4 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

8 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

9 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya