Indonesia Dilirik Swiss dan Norwegia Kerja Sama Perdagangan

Selasa, 16 Juli 2019 07:00 WIB

Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) menyatakan ketertarikannya untuk memperluas kerjasama dalam bidang perdagangan dengan Indonesia dalam Indonesia-EFTA Business Forum. Sumber: RISANDA ADHI PRATAMA/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan diplomatik dari Swiss dan Norwegia, dua negara anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) mengutarakan ketertarikannya memperluas kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Keinginan itu disampaikan dalam forum bisnis EFTA di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.

Indonesia saat ini telah menandatangani kesepakatan kemitraan perdagangan komprehensif (CEPA) dengan EFTA pada 2018. Di bawah kesepakatan itu, maka ada perluasan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara anggota EFTA. EFTA beranggotakan Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

Baca juga:Indonesia dan Norwegia Perkuat Kolaborasi Isu Pengelolaan Laut

Melalui CEPA, Indonesia akan berusaha untuk menarik lebih banyak investor, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk investasi serta menciptakan perlindungan bagi investor. Sedangkan bagi Swiss, CEPA adalah kesempatan untuk meningkatkan investasi Swiss di Indonesia.

Di bawah kesepakatan CEPA 2018, Swiss juga akan melakukan sejumlah program untuk membantu para pengusaha Indonesia. Salah satunya lewat program SIPPO yang membantu para eksportir Indonesia untuk mencapai kualitas ekspor.

Advertising
Advertising

Menurut Kepala bidang Ekonomi Bilateral Kementerian Ekonomi Swiss, Erwin Bollinger, Indonesia termasuk negara yang penting bagi Swiss. Sebab Indonesia diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terpenting keempat atau kelima di dunia pada 2050.

Baca juga:4 Fakta Seputar MLA Indonesia - Swiss: Melacak - Menyita Aset

Di Indonesia, Swiss telah mengucurkan investasi senilai 7 miliar franc atau sekitar Rp 99,2 triliun. Bollinger mengklaim telah menciptakan sekitar 1000 lapangan pekerjaan. Dia mengatakan CEPA telah membuat pemerintah Swiss sekarang lebih leluasa dalam menanamkan investasinya di Indonesia.

Selain Swiss, keinginan untuk memperluas kerjasama perdagangan dengan Indonesia juga diutarakan oleh Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Vegard Kaale. Saat ini Norwegia mengimpor sejumlah produk Indonesia seperti alas kaki, perlengkapan telekomunikasi, pakaian dan aksesoris, kayu, serta furnitur.

Impor yang sudah dilakukan tersebut, rencananya ingin diperluas pada barang-barang potensial lainnya dari Indonesia. Contohnya buah dan sayuran, produk kimia, kopi, teknologi serta keramik.

Kaale juga menambahkan pariwisata dapat menjadi bidang potensial lain yang dapat dikembangkan karena masyarakat Norwegia sering berwisata. Bali pun sudah populer di kalangan masyarakat Norwegia.

Kaale ingin menggandeng Indonesia bekerjasama bidang perdagangan dengan Norwegia karena meskipun mereka bukan negara anggota Uni Eropa, namun banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam kerjasama ini bagi kedua negara. Diantara keuntungan itu, Norwegia adalah pintu gerbang ke Eropa karena memiliki kesepakatan dengan Uni Eropa yang memberikan negara itu akses barang-barang, jasa, pergerakan bebas manusia.

RISANDA ADHI PRATAMA

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

10 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

10 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

11 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

12 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

15 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya