Jadi Kandidat Kuat PM Inggris, Siapa Boris Johnson

Kamis, 20 Juni 2019 14:00 WIB

Walikota London Boris Johnson (tengah) berjalan menuju rumah dinas Gubernur DKI Jakarta sebelum melakukan pertemuan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kawasan Taman Suropati, Jakarta, 29 November 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson unggul dalam pemilihan perdana menteri Inggris putaran pertama pada Rabu, 19 Juni 2019. Johnson mendapatkan dukungan 143 suara dukungan dari total 313 suara anggota Partai Konservatif yang masuk.

Karir politik Johnson diwarnai oleh tantangan dan skandal, salah satunya saat dia diceraikan istrinya karena dituduh berselingkuh. Namun segala hambatan itu nyatanya tak menghalangi politikus Partai Konservatif dalam memberikan dukungan pada Johnson.

Dikutip dari Reuters, saat ini Johnson telah menjadi kandidat perdana menteri Inggris paling dijagokan untuk menggantikan Theresa May dan dipercaya untuk melakukan negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit yang sudah tiga tahun terkatung-katung.

Baca juga:Boris Johnson Unggul Sementara di Pemilihan PM Inggris

Gubernur London, Boris Johnson berfoto bersama dengan anak-anak setelah bermain Rugby jalanan di Tokyo Square Gardens, 15 Oktober 2015. REUTERS/Issei Kato

Advertising
Advertising

Baca juga:Boris Johnson Digugat karena Berbohong Selama Kampanye Brexit

Johnson adalah mantan Menteri Luar Negeri Inggris dan mantan Walikota London. Dalam bursa kandidat perdana menteri Inggris, Johnson berjanji akan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa per 31 Oktober 2019 apapun yang terjadi. Janji Johnson ini meningkatkan dugaan kalau proses angkat kakinya Inggris dari Uni Eropa bakal tidak baik-baik atau yang disebut Brexit tanpa kesepakatan, dimana para pelaku bisnis mengatakan hal ini bisa menciderai perekonomian dan investasi Inggris.

Johnson dalam referendum Brexit 2016 lalu pernah menyampaikan pesan yang sama. Dengan raihan dukungan dalam pemilihan putaran pertama pada Rabu, 19 Juni 2019, Johnson setidaknya telah berhasil meyakinkan banyak anggota Partai Konservatif bahwa hanya dia yang bisa menyelamatkan partainya dari bencana pemilu dengan memperjuangkan Brexit.

Johnson, 55 tahun, memiliki nama lengkap yang cukup panjang, yakni Alexander Boris de Pfeffel Johnson. Sebelum terjun ke politik, dia adalah wartawan yang berkerja untuk The Times, dia diberhentikan dari media itu setelah kedapatan memalsukan omongan narasumber.

Namun hal ini tak menghentikan karir jurnalistiknya. Jabatan tertinggi Johnson di dunia jurnalistik adalah asisten editor di the Telegraph. Setelah itu, Johnson yang juga seorang sejarawan memilih banting stir ke dunia politik dengan terpilih menjadi anggota parlemen Inggris pertama kali pada 2001.

Karir politiknya meroket saat pada 2008 dia terpilih menjadi Walikota London hingga 2016. Dia lalu ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Inggris hingga 2018.

Johnson lahir dari sebuah keluarga borjuis di Inggris. Tak heran, dia mengenyam pendidikan di sekolah favorit dan mahal di Inggris, salah satunya Eton College. Johnson adalah alumni Universitas Oxford, salah satu universitas unggulan di dunia.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya