Polisi Selandia Baru Temukan 1 Paket Bahan Peledak Dekat Masjid

Selasa, 30 April 2019 16:35 WIB

Kepolisian Selandia Baru pada Selasa, 30 April 2019, menahan seorang laki-laki setelah petugas penjinak bom menemukan satu paket alat peledak di sebuah area kosong di kota Christchurch. Sumber: The Peninsula Qatar

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Selandia Baru pada Selasa, 30 April 2019, menahan seorang laki-laki setelah petugas penjinak bom menemukan satu paket alat dan bahan peledak di sebuah area kosong di kota Christchurch. Sejumlah jalan terpaksa ditutup saat tim penjinak bom, ambulance dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.

“Aparat kepolisian telah menemukan sebuah paket berisi alat peledak dan amunisinya di sebuah alamat kosong di kota Christchurch,” kata Komandan Polisi John Price, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa, 30 April 2019.

Baca: Selandia Baru Larang Seluruh Jenis Senjata Semi-Otomatis

Polisi menangkap Brenton Tarrant, teroris penembakan masjid, di Brougham St, Christchurch, Selandia Baru, setelah menabrakkan mobilnya, 15 Maret 2019.[Stuff.co.nz]

Dalam keterangan itu disampaikan, alat dan bahan peledak yang ditemukan sudah diamankan dan seorang laki-laki berusia 33 tahun warga kota Christchurch sudah ditahan. Surat kabar New Zealand Herald mewartakan kepolisian datang ke lokasi setelah menerima ancaman adanya sebuah alat peledak.

Advertising
Advertising

Peristiwa ini tak pelak mengingatkan lagi masyarakat kota Christchurch pada serangan penembakan massal pada 15 Maret 2019. Ketika itu, pelaku penembakan melancarkan aksinya di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood saat dilakukannya salat Jumat. Sebanyak 50 orang tewas dalam penembakan massal tersebut dan telah tercatat sebagai serangan paling buruk dalam sejarah Selan dia Baru.

Baca: Korban Tewas Penembakan di 2 Masjid Selandia Baru Jadi 49 Orang

Alat peledak beserta amunisinya yang ditemukan pada Selasa, 30 April 2019, berjarak sekitar satu kilometer dari Masjid Linwood, Christchurch.

Otoritas berwenang Selandia Baru telah menuntut Brenton Tarrant, 28 tahun, terduga pelaku penembakan massal pada 15 Maret 2019, dengan tuduhan pembunuhan terhadap 50 orang. Penembakan massal diduga dilakukan oleh Tarrant tersebut mengejutkan seluruh masyarakat Selandia Baru mengingat selama ini negara itu dikenal sebagai negara yang aman. Pemerintah Selandia Baru pun segera memperketat undang-undang senjata setelah kejadian ini.

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

43 menit lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

4 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

5 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

8 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

9 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

9 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

9 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

9 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya