Tidak Ada Perempuan di Parlemen PNG, PM O'Niel Buat Terobosan

Sabtu, 9 Maret 2019 12:01 WIB

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Papua Nugini, PNG akan menyerahkan proposal ke parlemen agar menyediakan kursi khusus bagi perempuan karena selama ini tidak ada satupun perempuan duduk di parlemen.

"Saya mau melihat situasi ini diperbaiki dan pemerintahan kami akan mengajukan proposal ke Parlemen bahwa akan dibuat kursi khusus untuk perempuan," kata Perdana Menteri PNG Peter O'Neil memperingati Hari Perempuan Internasional seperti dikutip dari Al Arabiya, 8 Maret 2019.

Baca: Perempuan Spanyol Pukul Panci di Hari Perempuan Internasional

Advertising
Advertising

Parlemen PNG diisi sebanyak 111 anggota mewakili 8,3 juta penduduk.

Menurut O'Niel, adalah fakta menyediakan karena kepentingan perempuan diabaikan. Selain di parlemen, peran perempuan juga sangat lemah di level kepemimpinan di PNG.

Padahal menurut O'Niel, banyak perempuan PNG yang layak sebagai kandidat anggota parlemen karena memiliki ketrampilan dan berbakat.

" Di parleman nasional kami, saat ini kami tidak punya anggota parlemen yang dipilih. Meski pun banyak kandidat perempuan yang trampil dan berbakat," ujarnya.

PNG saat ini berjuang untuk mengatasi reputasi buruknya di mata internasional sebagai tempat terburuk di dunia bagi perempuan. Selain itu ada tagar #MeTOO yang menyebut sebagai negeri yang terlupakan.


Baca: Hari Perempuan Internasional, Ini 14 Sastrawati Peraih Nobel

Kekerasan domestik dan kekerasan seksuel menjadi wabah di PNG dan sering tidak ada sanksi hukum bagi pelakunya. Diperkirakan dua per tiga perempuan PNG mengalami kekerasan domestik. Kekerasan domestik itu sudah menjadi hal biasa terjadi di ruang publik.

Namun kini PNG mulai melakukan reformasi di lembaga penegakan huku, dan juga lembaga politik.

Di kepolisian, terjadi reformasi di bidang penjatuhan sanksi bagi pelaku kekerasan domestik. Penuturan para korban mengungkapkan bahwa polisi saat ini lebih serius dalam menangani kekerasan domestik.

Begitu juga partai-partai politik lebih serius dalam membahas peran perempuan.


Baca: Peringatan Hari Perempuan Internasional, Ini Sejarahnya

Theresa Jaontong dari Dewan Nasional Perempuan PNG mendukung gerakan ini dan berharap agenda pemerintah akan masuk ke parlemen untuk digolkan menjadi undang-undnag.

Ide O'Niel tidak sepenuhnya didukung oleh perempuan PNG.

"Ini meneruskan anggapan bahwa perempuan itu sebagai sebuah jaringan yang lemah...Kami telah bertarung untuk kesetaraan gender dan keseimbangan. Saya mau perempuan harus dipandang setara dalam kemampuan dan harus ada kesetaraan madat jika mereka ingin berkontribusi bagi pembangunan negara," kata Rubie Wanarlu, satu dari 165 kandidat perempuan untuk pemilu PNG pada 2017.

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

9 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 hari lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

6 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

7 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

8 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

8 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

9 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

10 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

11 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

11 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya