Ini 4 Negara Muslim yang Pernah Dikunjungi Paus Fransiskus

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 5 Februari 2019 13:01 WIB

Imam Besar Istanbul, Rahmi Yaran (kanan), menunjukkan Al-quran kepada Paus Fransiskus di Masjid Sultan Ahmet di Istanbul, Turki, 29 November 2014. AP/L'Osservatore Romano

TEMPO.CO, Vatikan City – Paus Fransiskus menjadikan dialog lintas agama dan kepentingan sebagai salah satu tonggak kepemimpinannya, yang dimulai sejak 2013.

Baca:

Paus Fransiskus Haus Perdamaian, Menolak Perang di Timur Tengah

Paus Fransiskus Tiba di Istana Kepresidenan UEA Dikawal Kavaleri

Advertising
Advertising

Saat ini, Paus berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk kunjungan tiga hari, yang berakhir pada Selasa, 5 Februari 2019. Pada Maret, Paus bakal melanjutkan kunjungan ke Moroko, yang menjadi negara Arab kedua yang dkunjungi setelah UEA. Kunjungan ke UEA merupakan kedatangan pertama Paus ke Semenanjung Arab, yang menjadi lokasi lahirnya ajaran Islam.

"Perang tidak bisa menciptakan apapun kecuali penderitaan. Senjata tidak menghasilkan apapun kecuali kematian,” kata Paus dalam pidato di hadapan para pemimpin lintas agama di Founder’s Memorial UEA pada Senin malam, 4 Februari 2019.

Baca:

Berikut ini beberapa lokasi dan negara Muslim yang pernah dikunjungi Paus sebelumnya:

  1. Mei 2014

Paus mendapat sambutan hangat saat berkunjung ke ibu kota Amman, Yordania, dan bertemu langsung dengan Raja Abdullah II. Dia juga sempat menemui para pengungsi Suriah.

Sehari kemudian, Paus berkunjung ke Tanah Suci di Betlehem di Tepi Barat. Dia juga mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan Tembok Barat.

Baca:

  1. November 2014

Paus mengunjungi Istanbul, Turki, untuk menyapa 80 ribu warga Kristen di tengah 75 juta Muslim. Paus asal Argentina ini juga berdoa di Masjid Biru atau Blue Mosque bersama sejumlah tokoh umat Islam. Sikap ini menunjukkan semangat persaudaraan Pau terhadap umat Islam seperti yang ditunjukkan pendulunya delapan tahun sebelumnya yaitu Paus Benedict XVI di lokasi yang sama. “Bersama, kita harus mengatakan tidak kepada kebencian, dendam, dan kekerasan,” kata Paus.

Paus Fransiskus bertemu dengan kelompok pengungsi Rohingya selama konferensi antar-agama di Katedral St. Mary di Dhaka, Bangladesh, 1 Desember 2017. Para pengungsi ini menghindari kekerasan dan konflik yang terjadi di Myanmar. Osservatore Romano/Reuters

  1. April 2017

Paus mengunjungi Mesir, yang terjadi 17 tahun setelah kunjungan pertama Paus Yohanes Paulus II. Ada sekitar 10 persen warga Kristen Koptik di tengah 92 juta warga Muslim. Di sini, Fransiskus mempromosikan semangat keyakinan sejati berlandaskan pada dialog, saling hormat dan rasa persaudaraan. Paus sempat mengunjungi Universitas Al Azhar.

Baca:

  1. Desember 2017

Paus mengunjungi Bangladesh dan meminta maaf kepada warga pengungsi Rohingya, yang lari dari Myanmar karena persekusi oleh militer dan milisi. Ada sekitar 700 ribu orang mengungsi di Bangladesh.

“Atas nama semua yang telah mempersekusi kalian, menyakiti kalian, di depan dunia yang bersikap diam, saya meminta pengampunan dari Anda,” kata Paus Fransiskus kepada 16 orang perwakilan pengungsi Rohingya.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

12 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23: Pelatih Yordania Kecewa, tapi Akui Timnas Indonesia U-23 Layak Menang

14 hari lalu

Piala Asia U-23: Pelatih Yordania Kecewa, tapi Akui Timnas Indonesia U-23 Layak Menang

Pelatih Yordania, Abdallah Abu Zema, kecewa berat usai menelan kekalahan dari Timnas Indonesia U-23 pada laga terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

15 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya