Serangan Udara Australia di Mosul Diduga Tewaskan 18 Warga Sipil

Sabtu, 2 Februari 2019 12:30 WIB

Seorang pria berjalan di antara toko-toko yang hancur di Kota Tua Mosul, Irak, 14 November 2017. Kerusakan akibat pendudukan ISIS setara dengan beberapa pertempuran terburuk di dunia dalam Perang Dunia II. AP

TEMPO.CO, Jakarta -Serangan udara yang dilakukan Australia di kota Mosul, Irak, pada dua tahun lalu diduga telah menewaskan sekitar 18 warga sipil. Hal itu terungkap saat dilakukan sebuah investigasi internal.

Dikutip dari english.alarabiya.net, Sabtu, 2 Februari 2019, Angkatan Bersenjata Australia bergabung dengan koalisi untuk menumpas kelompok radikal Islamic State atau ISIS. Serangan udara yang dilakukan Australia pada 13 Juni 2017, diduga kuat telah menyebabkan kerugian pada warga sipil Irak, yakni sekitar 18 orang tewas.

Baca: Mosul Tak Lagi Ramah untuk Orang Kristen

"Hasil investigasi bersama menilai ada sekitar enam sampai 18 warga sipil Irak yang mungkin terbunuh dalam serangan di al-Shafaar, sebuah wilayah yang bersebelahan dengan kota Mosul," tulis Angkatan Bersenjata Australia.

Angkatan Udara Australia belum bisa memastikan secara tegas jumlah korban tewas atau apakah mereka yang tewas itu benar-benar korban dari serangan udara Australia atau dari serangan negara lain.

Advertising
Advertising

Sejumlah bangunan dan toko yang hancur dilihat dari atas udara di Kota Tua Mosul, Irak. Biaya pembangunan kota kembali hampir tak terhitung. AP

Baca: Irak Lanjutkan Gempuran ke Mosul

Mosul adalah kota terbesar kedua di Irak yang telah berada di bawah pengawasan yang ketat, dimana koalisi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat diperkirakana telah menewaskan 1.100 warga sipil Irak. Pada Agustus 2018, kampanye memerangi ISIS di kota itu sudah diakhiri.

Sejumlah kritik menyebut, koalisi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat terlalu banyak. Walhasil kondisi ini membuat warga sipil Irak dalam kondisi bahaya. Organisasi pemantau serangan udara, Airwars mengatakan jumlah warga sipil yang menjadi korban tewas dalam koalisi serangan ini setidaknya 7.468 orang.

Mel Hupfeld, pejabat tinggi dari Angkatan Udara Australia, mengatakan serangan udara yang dilakukan pihaknya di Mosul untuk memenuhi permintaan Angkatan Bersenjata Irak dan sudah sesuai hukum konflik bersenjata. Australia juga menerapkan aturan pendekatan serta langkah-langkah agar meminimalkan risiko warga sipil menjadi korban jiwa.

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

11 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

3 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

4 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

4 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya