Gara-gara Panen Teripang, Perusahaan AS Didenda Rp 22 Miliar

Minggu, 30 September 2018 15:26 WIB

Warga menunjukan teripang yang dijemur di Kampung Nelayan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, 28 Februari 2018. Warga di kampung tersebut masih mengolah teripang secara tradisional. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik perusahaan makanan laut di Washington, Amerika Serikat, dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena memanen teripang berlebihan dan harus membayar denda US$ 1,5 juta atau Rp 22,4 miliar sebagai ganti rugi.

Dilansir dari Associated Press, Ahad, 30 September 2018, Hoon Namkoong, 62 tahun, juga dijatuhi hukuman pada Jumat, 28 September 2018, untuk tiga tahun pengawasan pasca-penjara.

Baca: Manfaat Super Teripang Emas bagi Kulit dan Kecantikan

Dia mengaku bersalah awal tahun ini di Pengadilan Distrik Amerika di Seattle karena tidak melaporkan jumlah teripang yang dia beli dari nelayan suku dan non-suku di sektor perikanan Puget Sound dengan jumlah sekitar 113.400 kilogram antara 2014 dan 2016. Perusahaannya, Orient Seafood Production, lalu menjualnya ke pembeli makanan laut di Asia dan Amerika Serikat.

Panen ilegal berjumlah hampir 20 persen dari total yang diizinkan panen makhluk laut di seluruh negara bagian, kata Jaksa Agung AS Annette Hayes, dan melakukan kerusakan serius pada Puget Sound.

Advertising
Advertising

Warga memisahkan otot-otot pada teripang di Kampung Nelayan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, 28 Februari 2018. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

"Kegiatan ilegal ini merusak kesehatan ekosistem Puget Sound dengan membahayakan keberlanjutan populasi teripang," kata Hayes. "Panen ilegal merusak kuota yang dirancang untuk melindungi sumber daya dan menjaga Puget Sound agar tetap utuh untuk anak-anak dan generasi kita yang akan datang."

Menurut catatan pengadilan, dalam kasus panen teripang di Washington baru-baru ini, Namkoong membeli teripang Puget Sound dari nelayan suku setempat dan non-suku selama tiga musim.

Panen teripang diatur oleh Negara Bagian Washington dan otoritas kesukuan dan dilacak oleh tiket ikan yang ditandatangani oleh nelayan dan pembeli.

Lihat foto: Melihat Pengolahan Teripang Secara Tradisional di Kenjeran

Sebagai bagian dari pembelaannya, Namkoong mengatakan ia memalsukan tiket ikan selama tiga musim dan sering membayar nelayan secara tunai sehingga tidak akan ada catatan keuangan dari jumlah total teripang yang diambil.

Tindakan transaksi teripang melampaui kuota ini merupakan pelanggaran terhadap Lacey Act, undang-undang federal yang melarang perdagangan ilegal satwa liar, ikan, dan tumbuhan.

Teripang atau disebut juga timun laut, berbentuk mentimun dengan kaki kecil dan berukuran hingga 1,8 meter, adalah echinodermata, famili yang mencakup bintang laut dan landak laut.

Teripang putih di Puget Sound [pugetsound.edu]

Mereka disajikan kering atau segar dan sering direbus dengan ikan, sayuran, dan saus tradisional Cina. Teripang digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan dan makin diminati di Cina dan negara-negara Asia Tenggara.

Panen teripang diizinkan di Amerika Serikat dan banyak bagian dunia, tapi dengan jumlah terbatas dan hanya selama musim panen tinggi. Perdagangan ilegal teripang kini menjadi makin umum dan menguntungkan.

Baca: Lahan Bisnis Minim, Yakuza Beralih Jadi Pencuri Buah dan Teripang

Tahun lalu, pejabat federal mengajukan tuntutan terhadap perusahaan ayah-anak karena diduga menyelundupkan lebih dari US$ 17 juta atau Rp 254 miliar teripang ke Amerika Serikat dan mengekspornya ke Asia.

Pasangan itu dituduh membeli teripang yang dipanen secara ilegal dari pemburu di Semenanjung Yucatan, Meksiko, dan kemudian mengirim mereka ke luar negeri setelah membawa mereka melintasi perbatasan di San Diego, Amerika Serikat.

Berita terkait

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

9 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Hewan Tak Memiliki Organ Otak

27 September 2023

Inilah 5 Hewan Tak Memiliki Organ Otak

Meski tidak memiliki otak, sejumlah hewan ini bisa hidup. Hewan apa saja?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Kandungan Nutrisi Teripang?

21 Mei 2023

Apa Saja Kandungan Nutrisi Teripang?

Teripang dijuluki timun laut

Baca Selengkapnya

BRIN Catat Indonesia Punya 911 Spesies Rumput Laut dan 350 Teripang

1 Desember 2022

BRIN Catat Indonesia Punya 911 Spesies Rumput Laut dan 350 Teripang

Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN mengidentifikasi 911 spesies rumput laut (seaweed) dan 350 teripang (Holothuria) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya