IWC Tolak Permohonan Penangkapan Paus, Jepang Mau Keluar

Editor

Budi Riza

Sabtu, 15 September 2018 20:01 WIB

Seekor ikan paus sedang diturunkan di pelabuhan di Kushiro di Hokkaido, Jepang, pada 4 September 2017. Kyodo via Japan Times

TEMPO.CO, Brasil - Kapal ikan komersial asal Jepang bakal tidak bisa melakukan penangkapan paus di Samudera Selatan karena permohonan negara itu ditolak Komisi Penangkapan Paus Internasional atau International Whaling Commission.

Baca:

Proposal pemerintah Jepang untuk kembali mengaktifkan perburuan paus mendapat penolakan lewat voting 41 suara menolak dan 27 suara mendukung dalam rapat IWC di Brasil pada Jumat, 14 September 2018 waktu setempat.

Sebagai respon, pemerintah Jepang mengancam bakal keluar dari keanggotaan IWC. Alasannya, stok paus telah meningkat secara memadai sehingga larangan penangkapan paus atas negara itu bisa dicabut.

Advertising
Advertising

Baca:

Menteri Pertanian Jepang, Masaaki Taniai, mengatakan negaranya mempertimbangkan opsi keluar jika pandangan berbeda tidak bisa diadopsi IWC. “Maka, Jepang akan tertekan untuk melakukan pengkajian fundamental kembali mengenai posisinya sebagai salah satu anggota IWC,” kata Taniai seperti dilansir ABC News.

Ilustrasi kapal penangkap paus dari Jepang. Phys.org

Jepang sebelumnya mengusulkan restrukturisasi IWC untuk memudahkan pemberian izin kepada negara anggota untuk melakukan penangkapan paus secara komersial.

Joji Morishita, komisioner IWC asal Jepang, enggan menanggapi apakah ini berarti kedatangan terakhir negara itu ke forum. Morishita, seperti dilansir Guardian, mengatakan perbedaan Jepang dan negara anti-perburuan paus sangat jelas sehingga negara itu memikirkan langkah berikutnya.

Baca:

Posisi oposisi ditunjukkan Australia lewat Asisten Menteri Urusan Pasifik, Anne Ruston, yang menghadiri rapat itu. Dia mengatakan Australia telah berhasil menghalau ancaman terhadap paus di Pasifik.

Ruston mengatakan Australia tetap mendukung pelarangan penangkapan paus meskipun ada lobi kuat dari Jepang. Ini karena Australia beralasan paus mengalami berbagai ancaman di habitat aslinya untuk bisa berkembang biak.

Ilustrasi Paus sedang berenang di laut. AP

“Saat ada moratorium penangkapan paus, ancaman terhadap paus memang hanya datang dari penangkapan paus komersial,” kata dia. Sekarang, Australia akan berkampanye untuk penghentian penangkapan paus untuk riset ilmiah.

Dalam rapat IWC, pemerintah Australia meluncurkan Proyek Samudera Selatan untuk menunjukkan bahwa riset mengenai paus tidak harus dilakukan dengan membunuh hewan raksasa ini.

“Kami akan menggunakan proses di IWC untuk mencoba mencapai tujuan ini,” kata Ruson sambil mengatakan Australia menyiapkan langkah lain jika upaya ini tidak berhasil.

Baca:

Menanggapi isu ini, Partai Hijau di Australia mengkritik sikap pemerintah yang hanya mengirim Ruston dan tidak mengirim Menteri Lingkungan. Ada kekhawatiran upaya mengaktifkan kembali perburuan paus kembali berjalan dan Australia tidak cukup kuat menekan Jepang.

Alasannya, Australia dan Jepang merupakan anggota dari Transpacific Partnership soal perdagangan. “Kita harus tunda soal itu hingga Jepang bilang baik kami tidak akan pergi ke Samudera Selatan pada musim panas nanti dan membantai paus milik Australia dan paus lainnya,” kata Sarah Hanson-Young, juru bicara Partai Hijau.

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

21 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

3 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

3 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

3 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya