Jepang Dihantam Topan Jebi, Terkuat Selama 25 Tahun

Selasa, 4 September 2018 13:04 WIB

Ombak tinggi yang diakibarkan topan Jebi di pelabuhan Aki, Jepang, 4 September 2018. Kyodo/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang dihantam Topan Jebi, topan terkuat selama 25 tahun di negeri itu. Menurut Badan Cuaca Jepang, peristiwa pada Selasa 4 September 2018 itu mengakibatkan tanah longsor di berbagai tempat.

Informasi yang disampaikan Channel News Asia menyebutkan, Topan Jebi di Jepang berkecepatan 216 kilometer per jam. "Akibat hantaman angin kuat ini, kawasan di bagian tengah dan barat mengalami tanah longsor."

Lihat Video: Topan Jongdari Menyerang Jepang

Orang-orang berkumpul saat gelombang tinggi yang dibawa topan Cimarron menghantam daerah Shirahama, Prefektur Wakayama, Jepang bagian barat, Kamis, 23 Agustus 2018. Tiga mahasiswa hilang di sepanjang pantai Shizuoka pada Rabu pagi, 22 Agustus. Mereka diyakini hanyut terbawa gelombang tinggi. Kyodo News via AP

Perdana Menteri Shinzo Abe mendesak masyarakat segera dievakuasi dan meminta pemerintah mengambil seluruh langkah yang diperlukan demi melindungi warga.

Advertising
Advertising

Sementara itu Badan Cuaca Jepang mengatakan kepada media, lembaganya telah mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan terjadinya tanah longsor, banjir dan tiupan angin kencang serta gelombang tinggi berlangsung di Tokyo bagian barat. "Tiupan angin kencang bakal berlangsung juga di Kota Osaka dan Kyoto."Sejumlah daerah di Jepang dilanda topan Jongdari.

Ryuta Kurora, Kepala Badan Prakiraan Cuaca Jepang, mengatakan kepada kantor berita AFP, dengan kecepatan angin 126 kilometer per jam maka Jebi dikategorikan sebagai topan yang sangat kuat. "Topan ini terkuat sejak 1993," ucapnya.

Lihat Foto: Topan Cimarron Porak-porandakan Jepang

Menurut lembaga penyiaran Jepang NHK, lebih dari 600 penerbangan lokal dibatalkan akibat Topan Jebi. Pembatalan juga meliputi keberangkatan kereta api antara Osaka dan Hisoshima. "Perdana Menteri Abe juga membatalkan jadwal lawatan ke Kyushu, kawasan kepulauan sebelah selatan Jepang," tulis kantor berita Kyodo.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

5 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

9 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

10 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya