Amnesty: Milisi Rohingya, ARSA, Bunuh 99 Warga Hindu di Rakhine

Rabu, 23 Mei 2018 19:02 WIB

Shamshu Nahad (kiri), tergeletak karena pendarahan setelah komplikasi saat melahirkan di Dar Paing, Sittwe, Rakhine, Myanmar, 27 Juni 2014. Mayat putrinya, yang meninggal ditutupi dengan kain putih. (dari kanan) Suaminya Mohammed Shafiq (25), anaknya Mohammed Rohim dan Hasina, bersandar di dinding gubuk bambu. (AP/Gemunu Amarasinghe)

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International melaporkan kelompok Rohingya bersenjata, Arakan Rohingya Salvation Army atau ARSA, telah membunuh secara massal penduduk desa penganut Hindu di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Baca: ARSA, Kelompok Milisi Bersenjata Rohingya Myanmar

Konflik etnis Rohingya telah mengguncang negara di kawasan Asia Tenggara yang diperintah oleh militer dalam beberapa tahun terakhir, dengan militer dituduh membantai para anggota minoritas Muslim Rohingya di negara mayoritas Budha.

Namun laporan baru dari Amnesty International menunjukkan ARSA telah membunuh sedikitnya 99 wanita Hindu, pria dan anak-anak dan menculik warga desa Hindu. Orang-orang Hindu yang selamat menceritakan mereka telah dipaksa berpindah ke Islam jika mereka ingin selamat.

Serangan bersenjata terhadap pos jaga polisi dan militer di Rakhine oleh kelompok pemberontak Tentara Penyelamat Rakyat Rohingya atau ARSA memicu operasi militer Myanmar di negara bagian Rakhine. Sedikitnya 700 ribu etnis Rohingya dengan berduyun-duyun melarikan diri menyeberangi laut menuju Bangladesh. (Paula Bronstein/Getty Images)

Baca: 8 Wanita Hindu Ungkap Kekejaman Milisi Rohingya, ARSA

"Sulit untuk mengabaikan kebrutalan tindakan ARSA, yang telah meninggalkan kesan tak terhapuskan pada korban yang telah kami ajak bicara," kata Tirana Hassan dari Amnesty International, seperti dilansir Independent pada 23 Mei 2018.

Menurut Amnesti International, meskipun Rohingya selama ini ditindas pemerintah Myanmar, namun itu tidak membenarkan ARSA untuk melakukan pembantaian, penculikan, dan pelanggaran lainnya terhadap penduduk desa Hindu.

Baca: Myanmar Nyatakan Pemberontak Rohingya, ARSA, Teroris

Advertising
Advertising

“Akuntabilitas atas kekejaman ini sama pentingnya dengan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar di negara bagian Rakhine utara,” kata Hassan.

Setelah anggota ARSA meluncurkan serangan terhadap instalasi militer pada Agustus 2017, pasukan keamanan Myanmar melancarkan kampanye kekerasan yang ditandai dengan pembunuhan, perkosaan, dan kekerasan seksual lainnya, penyiksaan, pembakaran desa, taktik kelaparan yang dipaksakan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

16 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya