Parlemen Pakistan Loloskan Undang-Undang Transgender

Reporter

Tempo.co

Kamis, 10 Mei 2018 08:16 WIB

Ilustrasi Transgender Pakistan. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Pakistan meloloskan sebuah undang-undang yang menjamin hak-hak dasar bagi kalangan transgender di negara itu. Undang-undang itu melarang tindakan diskriminasi di tempat kerja dan sektor bisnis swasta lainnya. Langkah ini dipuji oleh para aktivis sebagai sebuah keputusan bersejarah di Pakistan.

Dikutip dari situs Al-Jazeera pada Rabu, 9 Mei 2018, anggota parlemen Pakistan melakukan pemungutan suara pada Selasa, 8 Mei 2018, waktu setempat, untuk meloloskan undang-undang perlindungan hak-hak transgender. Undang-undang itu, akan membolehkan seseorang mengidentitaskan dirinya sebagai laki-laki, perempuan atau gender campuran dan mendaftarkan identitasnya pada dokumen-dokumen resmi seperti Kartu Identitas Nasional, paspor, SIM dan ijazah.

Baca:Transgender, Dinda Syarif Ingin Menghadap Ilahi sebagai Laki-laki

Ilustrasi Transgender Pakistan. REUTERS

Undang-undang transgender juga mengizinkan warga negara Pakistan untuk mengekspresikan jenis kelamin sesuai keinginan mereka dan memilih identitas gender, baik itu sebagai perempuan, laki-laki atau keduanya dan bisa tidak mengacu pada gender saat dilahirkan.

Advertising
Advertising

"Saya fikir ini tidak akan pernah terjadi dalam hidup saya, tapi saya beruntung melihat parlemen meloloskan undang-undang ini," kata Bindiya Rana, aktifis transgender.

Baca: Transgender Melly Bradley : Ganti Kelamin Itu Melawan Kodrat Dosa

Menurutnya, perjuangan undang-undang ini bukan untuk kepentingan para transgender yang telah menjalani hidup 40 tahun sampai 50 tahun sebagai transgender, tetapi memperjuangkan undang-undang ini ditujukan bagi generasi transgender Pakistan berikutnya.

Tidak diketahui berapa jumlah pasti transgender di Pakistan, namun data kelompok advokasi, Trans Action, memperkirakan ada sekitar 500 ribu transgender di seluruh Pakistan yang hidup ditengah-tengah populasi 207 juta jiwa.

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

4 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

28 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

51 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

57 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Kelompok Transgender Filipina dan Thailand Baku Hantam, Apa Penyebabnya?

57 hari lalu

Kelompok Transgender Filipina dan Thailand Baku Hantam, Apa Penyebabnya?

Polisi Thailand membubarkan perkelahian antara kelompok transgender Filipina dan Thailand

Baca Selengkapnya