Setelah 6 Tahun Penembakan, Malala Yousafzai Pulang Ke Pakistan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Maret 2018 14:22 WIB

Malala Yousafzai, menyampaikan sambutan saat tiba untuk melakukan kunjungan di kamp pengungsian Dadaab, dekat perbatasan antara Kenya-Somalia, 12 Juli 2016. REUTERS/Thomas Mukoya

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih nobel perdamaian 2014 dan aktivis pendidikan Malala Yousafzai, pulang kampung. Dia rencananya akan tiba di Pakistan pada Rabu malam, 28 Maret 2018, untuk pertama kali setelah enam tahun peristiwa penembakan dan menempuh pendidikan di Inggris.

Dikutip dari www.dawn.com Malala akan menghadiri sebuah perayaan yang digelar di kediaman resmi Perdana Menteri Pakistan pada Kamis, 29 Maret 2018. Sedangkan laporan-laporan sejumlah media menyebut Malala akan terbang ke Islamabad dari Dubai ditemani oleh ayahnya.

Baca: Siapakah Malala Yousafzai?

Malala Yousafzai menghadiri upacara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres setelah dipilih sebagai utusan perdamaian PBB di New York, 10 April 2017. REUTERS/Stephanie Keith

Nama Malala menghebohkan dunia internasional ketika pada 2012 dia diserang oleh militan kelompok garis keras Taliban saat pulang sekolah di kota Mingora, Swat valley, Pakistan. Kelompok Tehrik-i-Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab telah menembak kepala Malal karena dia telah mendukung perdamaian, anti-Talibang dan punya agenda sekular.

Advertising
Advertising

Pada 2014, Malala mencatatkan diri sebagai penerima nobel bidang perdamaian termuda, yakni 17 tahun. Penghargaan itu diberikan untuk mengakui upayanya memperjuangkan hak anak-anak.

“Saya sangat bangga menjadi orang Pakistan pertama dan anak muda pertama yang menerima penghargaan ini,” kata Malala, ketika itu.

Baca: Malala, Remaja Peraih Nobel Perdamaian, Jadi Miliarder

Sebelumnya pada April 2017, Sekjen PBB Antonio Guterres, menunjuk Malala sebagai Duta PBB untuk perdamaian, yang bertugas mempromosikan pendidikan bagi anak-anak perempuan. Pada Juli 2017, Malala lulus dari universitas dan memanfaatkan tawaran untuk bergabung di Twitter.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

3 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

5 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

14 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

20 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

21 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

31 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

32 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

55 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya