Michio Kaku Punya Kesan Ini tentang Mendiang Stephen Hawking
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Budi Riza
Rabu, 14 Maret 2018 12:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli fisika teori terkenal Michio Kaku memiliki kesan mendalam mengenai Stephen Hawking, 76 tahun, yang baru saja meninggal di ruahnya di Inggris.
"Tidak sejak Albert Einstein seorang ilmuwan dapat menyedot perhatian publik begitu besar dan disayangi puluhan juta orang di seluruh dunia," kata Michio Kaku, seorang profesor fisika teori, yang mengajar di City University, di New York, seperti dilansir New York Times, mengenai Hawking beberapa waktu lalu.
Baca: Stephen Hawking Meninggal Dunia pada Pi Day
Hawking menjadi pemimpin digenerasinya, yang mengeksplorasi gravitasi dan lubang hitam, yang merupakan sebuah lubang gravitasi tanpa dasar di luar angkasa dan begitu pekat sehingga tidak bisa dilewati cahaya.
Seperti diberitakan, Stephen Hawking, ilmuwan dunia yang paling terkenal saat ini, telah meninggal dunia pada usia 76 tahun.
"Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami meninggal hari ini," kata anggota inti keluarga Hawking, Lucy (istri), Robert dan Tim (anak).
Juga ada pernyataan dari juru bicara keluarga seperti dilansir Verge. "Dengan sangat sedih kami mengumumkan kematian Profesor Stephen Hawking CH CBE FRS FRSA pada usia 76. Reuters.
Juru bicara ini menambahkan Hawking meninggal dengan tenang di rumahnya pada Rabu dini hari, 14 Maret 2018.
"Profesor Hawking meninggal dengan tenang di rumahnya di Cambridge pada dini hari tadi. Keluarganya dengan hormat meminta agar diberi waktu dan privasi untuk meratapi kepergiannya, tapi mereka ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berada di sisi Profesor Hawking - dan mendukungnya - sepanjang hidupnya."
Hawking lahir pada tanggal 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Karya yang paling terkenal termasuk kolaborasinya dengan Roger Penrose tentang singularitas gravitasi, prediksi bahwa lubang hitam memancarkan radiasi blackbody.
Bukunya "A Brief History of Time" juga menjadi salah satu yang terlaris sepanjang masa. Buku ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep kosmologis kunci kepada khalayak non-spesialis, dan terjual lebih dari 10 juta kopi dalam 20 tahun.
Hawking didiagnosis menderita penyakit motor neurone, atau ALS, pada usia 21. Penyakit yang secara bertahap membuat dia lumpuh, mengikatnya ke kursi roda. Tidak hanya itu, pada tahun 1985 tracheotomi merampas suaranya.
Seiring kondisinya yang terus memburuk, Hawking terpaksa menggunakan speaker synthesizer dan berkomunikasi dengan menggerakkan alisnya.
Tapi Hawking terus menjadi tokoh masyarakat yang sangat menonjol dan populer.
Kepopuleran Stephen Hawking telah membawanya menjadi salah satu selebriti dunia. Dia pernah tampil di serial The Simpsons dan sebuah film peraih Oscar, The Theory of Everything, yang mengisahkan tentang kehidupannnya.