Jepang Lindungi Benda Purbakala Dari Ancaman Gempa Bumi

Reporter

Suci Sekarwati

Rabu, 21 Februari 2018 18:37 WIB

Sebuah patung yang dipamerkan di pameran Cleopatra and the Queens of Egypt. Pameran ini berlangsung di Museum Nasional Tokyo, dan menyajikan beragam benda bersejarah. Tokyo, Jepang, 11 Juli 2015. The Asahi Shimbun/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan masyarakat Jepang memiliki kesadaran yang sangat tinggi dalam melindungi benda-benda purbakala, termasuk ketika harus melindungi aset sejarah itu dari bencana alam seperti gempa bumi.

Ari Ide-Ektessabi, Profesor bidang teknologi pengambilan gambar tingkat tinggi, fakultas teknik, Universitas Kyoto, Jepang, menceritakan ada seorang biksu, yang berlari menyelamatkan diri sambil memeluk patung purbakala yang ada di kuil saat terjadi gempa bumi. Kejadian ini menggambarkan betapa berharganya benda–benda purbakala bagi masyarakat Jepang.

Baca: Kail Pancing Kuno Tertua di Dunia Ditemukan di Jepang

Seorang pengunjung melihat dari dekat, benda bersejarah yang memiliki nama The Lewis chessmen. Terdapat sekitar 100 benda bersejarah milik British Museum, yang dipamerkan di Metropolitan Art Museum. Jepang, Tokyo, 18 April 2015. Asahi Shimbun/Getty Images

“Kami ingin melindungi aset-aset budaya dari empat hal, yakni kebakaran, perang, kemiskinan dan kebodohan. Di Jepang, kami memiliki teknologi, uang dan masyarakat yang memahami nilai-nilai budaya,”ujarnya, Rabu 21 Februari 2018, di Jakarta.

Advertising
Advertising

Pemerintah Jepang pernah membongkar dan merakit ulang sebuah kuil kuno dari kayu yang berusia 400 tahun agar tahan dari guncangan gempa. Biaya yang dikeluarkan fantastis, tetapi pemerintah Jepang tidak ragu menggelontorkan dana, terlebih jika suatu aset budaya tersebut diakui oleh UNESCO.

“Di Jepang, sering terjadi gempa bumi sehingga dilakukan restorasi agar bangunan tahan gempa,” kata Ide-Ektessabi, yang ditemui dalam seminar mengenai 'Cultural Heritage Digital Archive' yang digelar untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.

Baca: Balai Arkeologi Teliti Gua Jepang Pantai Selatan

Dia menjelaskan dalam upaya memperkenalkan sejarah, pemerintah Jepang bersikap tegas. Yakni, pemerintah tidak akan menurunkan anggaran jika sebuah museum tidak mampu mengundang sebanyak mungkin pengunjung. Bukan hanya itu, pemerintah pun bekerjasama dengan stasiun televisi NHK, menyiarkan momen-momen saat para arkeolog dan sejarawan melakukan langkah penyelamatan benda-benda purbakala guna menyampaikan pesan kepada masyarakat betapa tak mudah menyelamatkan aset-aset sejarah.

Berita terkait

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

4 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

14 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya