Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Kamis, 8 Februari 2018 16:05 WIB

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (kiri), dan Ibu Maryna Poroshenko (kanan), mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 6 Agustus 2016. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina telah meluncurkan daftar elektronik nama-nama pria yang tidak menafkahi anak-anaknya. Daftar ini dapat dipakai wanita untuk memeriksa identitas pria yang pernah bercerai sebelum menjalin hubungan dengannya.

Menteri Kehakiman Ukraina, Pavlo Petrenko pada hari Selasa, 6 Februari 2018 mengatakan, sebanyak 75.000 nama pria masuk dalam daftar tersebut. Ada konsekwensi konkrit bagi pria yang masuk dalam daftar tersebut.

Baca: Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen

Pria yang masuk dalam daftar dilarang bepergian ke luar negeri jika tidak memberikan tunjangan kepada anaknya selama lebih dari enam bulan.

Jika pria dalam daftar melanggar lalulintas dan ditilang, maka polisi lalu lintas yang menilangnya bisa menyita kendaraannya sampai pria tersebut memberikan nafkah bagi anak yang tinggal dengan mantan istrinya.

Namun, tidak seluruhnya nama pria yang ada di daftar itu. Seperti yang dilansir Reuters pada 6 Februari 2018, ada juga beberapa wanita.

Advertising
Advertising

Petrenko menjuluki daftar itu sebagai "Wall of Shame" yang bertujuan memberikan rasa malu sehingga pria dalam daftar bisa segera membayar tunjangan anaknya.

Baca: Demi iPhone 7 Gratis, Pria Ukraina Ini Resmi Ganti Namanya

"Selain berguna bagi wanita yang akan mencari pasangan hidup, itu juga berguna bagi calon mitra bisnis. Jika seseorang tidak membayar tunjangan maka bagaimana bisa diandalkan partner dalam berbisnis? " katanya.

Berdasarkan kebijakan baru tersebut, pria yang menganggur akan ditawarkan kerja komunitas hingga dua bulan seperti membersihkan jalanan atau mengecat rumah dan penghasilannya akan diberikan kepada anaknya.

"Jika seseorang mampu, dia memiliki dua tangan, dua kaki dan dia tidak cacat, maka tidak ada alasan baginya untuk tidak membayar tunjangan," kata Petrenko.

Ketua Partai Radikal Ukraina, Lyashko, mengatakan, anggota parlemen yang tidak membayar tunjangan anak harus menanggung hukuman tambahan, seperti pemecatan.

"Semua orang yang mengkhianati wanita, semua yang meninggalkan anak-anak mereka, tidak hanya dilarang bepergian ke luar negeri, melepaskan surat izin mengemudi mereka, dan dikirim untuk melakukan pekerjaan komunitas, tapi juga mencabut mandat mereka sebagai wakil rakyat di parlemen," kata Lyashko.

Baca: Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Menurut Lyashko, istri harus dicintai sebab telah memberi sebagian dari hidupnya untuk mendukung suami. Jadi tidak pantas apabila ada pria yang hanya mau bersama wanita saat dia cantik, dan saat dia bertambah tua langsung ditinggalkan.

Seorang pejabat ombudsman hak asasi manusia Ukraina mengatakan, daftar nama pria yang tidak menafkahi istrinya diadopsi dari kebijakan di Amerika Serikat yang memaksa orang tua untuk membayar tunjangan anak korban perceraian. Arizona, misalnya, menerbitkan nama, foto dan jumlah yang harus dibayar oleh orang tua yang lalai dalam pembayaran.

Menurut PBB, wanita di Ukraina masih menjadi obyek kekerasan dan kesewenang-wenangan pria. Partisipasi dalam pengambilan keputusan tetap rendah sementara kekerasan domestik dan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan tetap menjadi isu yang mendesak.

Berita terkait

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Rudal Milik Iran, Diselundupkan dari Rusia

24 Januari 2017

Ukraina Sita Rudal Milik Iran, Diselundupkan dari Rusia

Semua barang disita pihak berwenang Ukraina karena dianggap melanggar hukum internasional mengenai barang dan senjata.

Baca Selengkapnya