Suhu Global Naik 2 Derajat, Asia Tenggara Jadi Gurun Tandus!

Selasa, 2 Januari 2018 12:14 WIB

Bukit pasir merah di Gurun Sahara berubah menjadi putih saat peristiwa langka salju turun di gurun tersebut. Facebook.com/Geoff Robinson Photography

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru menyatakan dengan kenaikan suhu global 2 derajat Celsius saja, mampu membuat dunia menjadi sangat kering hingga menyerupai gurun tandus. Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang akan terkena dampak paling berat dari kenaikan suhu global itu.

"Jika suhu global meningkat 2 derajat Celsius dibandingkan dengan tingkat pra-industri, maka 20-30 persen permukaan tanah dunia akan mengering," kata Dr Manoj Joshi, peneliti di University of East Anglia School of Environmental Sciences.

Baca: Hal-hal Buruk Ini Terjadi bila Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat Celcius

Para ilmuwan berpendapat dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius secara dramatis akan mengurangi persentase permukaan bumi yang terkena dampak atau mengalami proses asidifikasi.

Asidifikasi merupakan ancaman serius karena dapat berdampak kritis terhadap wilayah seperti pertanian, kualitas air, dan keanekaragaman hayati.

Tim peneliti mempelajari proyeksi dari 27 model iklim global dan area teridentifikasi di dunia yang akan berubah secara substansial.

Advertising
Advertising

Penelitian tersebut memperlihatkan tingkat kenaikan suhu global saat ini dan membandingkannya dengan data sebelum revolusi industri.

Baca: Kenaikan Suhu Indonesia Melebihi Kenaikan Global

Menurut penelitian tersebut wilayah yang paling terkena dampak adalah Asia Tenggara, Eropa Selatan, Afrika Selatan, Amerika Tengah, dan Australia Selatan. Wilayah tersebut merupakan rumah bagi lebih dari 20 persen populasi dunia atau lebih dari 1,5 miliar orang.

Turkana di Kenya sering mengalami kekeringan dan bisa lebih dari satu tahun tanpa satu tetes pun hujan. Kekeringan merupakan salah satu kekhawatiran terbesar di beberapa belahan dunia.

Perjanjian Paris, yang pertama kali ditandatangani pada 2015, merupakan kesepakatan internasional untuk mengendalikan perubahan iklim.

Sir David Attenborough, penyiar dan pencinta alam, berharap Donald Trump mempertahankan Amerika Serikat dalam Perjanjian Paris. Pada Juni 2017, Presiden Trump mengumumkan Amerika Serikat akan menarik diri dari kesepakatan tersebut.

Berita terkait

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

10 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

9 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

19 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

24 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

41 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

48 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

48 hari lalu

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

49 hari lalu

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

58 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Benarkah Pemanasan Global Sudah Tembus Batas 1,5 Derajat Celsius?

12 Februari 2024

Benarkah Pemanasan Global Sudah Tembus Batas 1,5 Derajat Celsius?

Januari 2024 lalu adalah rekor baru pemanasan global untuk suhu rata-rata bulanan.

Baca Selengkapnya