Mayoritas Maskapai Penerbangan Tak Lagi Melintas di Korea Utara

Kamis, 14 Desember 2017 10:15 WIB

Terlepas dari soal sentuhan photoshop, peluncuran rudal balistik Hwasong-15 telah menghebohkan dunia, karena rudal itu mampu menempuh jarak 13.000 km, atau mencapai Amerika Serikat. Hwasong-15 menunjukan kemajuan teknologi rudal balistik yang telah dicapai Korea Utara. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas maskapai penerbangan tidak lagi melintas di langit Korea Utara setelah negara itu berulang kali meluncurkan rudal-rudalnya. Maskapai penerbangan sipil ini memilih mengutamakan keselamatan penerbangan.

Sebelumnya, sebagian besar maskapai penerbangan memilih melintas di wilayah Korea Utara dengan tujuan mempercepat jarak tempuh untuk menuju Korea Selatan, seperti dikutip dari Chosun Ilbo, 13 November 2017.

Baca: Singapore Airlines Ubah Rute Demi Hindari Rudal Korea Utara

Penghematan waktu mencapai 30 hingga 40 menit akan menghemat juga bahan bakar dan biaya lainnya sebesar miliaran dollar Amerika Serikat.

Menurut Kementerian Transportasi, Infrastruktur dan Pertanahan Korea selatan pada hari Selasa, 12 Desember 2017, ada 34 maskapai dari 17 negara yang menggunakan wilayah udara Pyongyang menuju Korea Selatan pada tahun 2015.

Hingga November 2017, jumlahnya menyusut jadi tinggal 7 maskapai yang melintasi wilayah Korea Utara, yakni maskapai Rusia.

Advertising
Advertising

Tahun lalu, jumlah maskapai yang tidak lagi melintasi wilayah udara Korea Utara menyusut mencapai 25 maskapai.

Baca: Rudal ICBM Korea Utara Hampir Menabrak Pesawat Air France

Maskapai penerbangan Korea Selatan sudah sejak 2010 tidak terbang di wilayah udara Korea Utara. Sebab waktu itu Seoul mulai memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara.

Sehingga penerbangan dari Amerika Serikat melewati Jepang menuju bandara Incheon di Korea Selatan. Dengan rute terbang ini waktu tempuh memang menjadi lebih lama, yakni mencapai 30-40 menit.

Maskapai penerbangan Singapura mengubah rute penerbangannya yang menghubungkan Incheon dan Los Angeles pada Juli lalu. Rutenya menjadi lebih jauh melewati Busan dan pantai timur Jepang. Sebelumnya, rute yang dilalui adalah provinsi Gangwon dan Laut Timur. Rute ini sering menjadi tempat peluncuran rudal Korea Utara.

Baca: Cina Batasi Penerbangan Maskapai Korea Utara Air Koroyo

Adapun Badan Penerbangan Amerika Serikat melarang semua penerbangan negara itu melintasi wilayah udara Korea Utara sejak bulan lalu.

Organisasi Penerbangan Sipil atau ICAO telah mendisain peta tentang zona berpotensi berbahaya sebagai lokasi rudal Korea Utara kemungkinan jatuh dan maskapai penerbangan diperingatkan untuk menghindari zona itu.

Sejauh ini tidak ada informasi terjadi kecelakaaan pesawat yang terbang melintasi langit Korea Utara. Namun, sejumlah pilot maskapai penerbangan sipil dilaporkan telah melihat rudal Korea Utara terbang ke arah angkasa.

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya