Astronom Pindai Benda di Tata Surya Berbentuk Cerutu, Alien Kuno?

Rabu, 13 Desember 2017 06:45 WIB

Ilustrasi asteroid interstellar pertama, Oumuamua. Kredit: M. Kornmesser/ESO

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronom Amerika Serikat memindai objek luar angkasa yang menandai adanya kehidupan dari galaksi lain di tata surya. Objek itu berbentuk cerutu besar yang masuk ke tata surya dari galaksi lain dan terbang melewati Bumi pada Oktober lalu. Diduga objek itu semacam artefak dari peradaban alien kuno.

Astronom yang terlibat dalam Search for Extra-Terrestrial Intelligence atau SETI akan mengubah teleskop raksasanya menuju ke arah artefak bernama "Oumuamua" tersebut.

Baca: Alien itu Ada, Ilmuwan: Bentuknya Bisa Saja Robot

Oumuamua adalah objek pertama yang ditemukan di tata surya yang tampaknya berasal dari bagian lain galaksi dan diasumsikan sebagai asteroid. Tapi setelah melihatnya dengan saksama, para periset di Institut SETI bingung dengan bentuknya, sangat jarang melihat asteroid yang tidak berbentuk bulat.

Oumuamua, objek antarbintang pertama yang didokumentasikan memiliki panjang ratusan meter tapi hanya sepersepuluh lebarnya. Beberapa pakar menyimpulkan bentuknya yang tipis adalah desain yang sempurna untuk sebuah pesawat ruang angkasa karena akan membantu perjalanan melalui alam semesta dan meminimalkan risiko tabrakan.

Saat ini belum ada konsensus untuk menentukan asal benda merah tua yang panjangnya sekitar 400 meter itu.

Baca: Kapan Alien Ditemukan? Ini Prediksi NASA

Advertising
Advertising

Dalam sebuah pernyataan, proyek SETI senilai US$ 100 juta yang dinamai Breakthrough Listen mengatakan: "Periset yang bekerja pada transportasi ruang jarak jauh menyimpulkan bahwa bentuk cerutu atau jarum adalah arsitektur yang paling mungkin untuk sebuah pesawat luar angkasa antarbintang, karena ini akan meminimalkan gesekan dan kerusakan gas dan debu antarbintang saat melintasi ruang angkasa."

Tim tersebut akan menggunakan teleskop radio Green Bank di West Virginia untuk mempelajari objek tersebut. Teleskop radio terbesar di dunia itu akan "mendengarkan" Oumuamua di empat pita frekuensi radio yang mencakup satu sampai 12 gigahertz dari pukul 8 malam waktu Inggris pada hari Rabu, 13 Desember 2017.

Perjalanan melalui alam semesta dengan kecepatan hingga 196,000 meter per jam, cukup cepat untuk menunjukkan bahwa hal itu tidak terikat oleh kekuatan gravitasi matahari.

Pemimpin ilmuwan yang melakukan riset itu, Dr Andrew Siemion yang juga Direktur Berkeley SETI Research Center di California, mengatakan, kehadiran Oumuamua di dalam sistem tata surya memberi terobosan untuk melacak benda-benda terdekat yang bergerak cepat.

Baca: Pemburu UFO Temukan Fosil Tulang Alien di Mars?

"Apakah benda ini ternyata buatan atau alami, ini adalah target besar untuk didengarkan," tambahnya, seperti yang dilansir Sky News pada 12 Desember 2017.

Bahkan jika tidak ada bukti teknologi luar bumi ditemukan, peneliti berharap misinya bisa memberikan informasi penting tentang gas yang mengelilingi benda atau ada tidaknya air.

Sejauh ini, tidak ada bukti kuat adanya kehidupan asing seperti alien yang ditemukan oleh SETI walaupun telah melakukan hampir 100 proyek sejak 1960-an.

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

25 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

30 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

32 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Misteri Mumi Alien yang Sempat Viral di Peru Terungkap!

13 Januari 2024

Misteri Mumi Alien yang Sempat Viral di Peru Terungkap!

Mumi Alien yang sempat viral dan dipamerkan di Peru, mulai terungkap asal-usulnya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya