Demi Keamanan, Malaysia Mulai Pantau Pergerakan Zakir Naik

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Minggu, 12 November 2017 12:45 WIB

Ulama India Zakir Naik dan pimpinan FPI Rizieq Syihab bertemu dalam acara takziah ulama besar Arab Saudi Syekh Kholid Al Hamudi di Arab Saudi. Dok: Kuasa Hukum Rizieq Syihab, Sugito

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Malaysia mengatakan sedang memantau penceramah muslim kontroversial asal India, Zakir Naik, sambil menunggu permintaan ekstradisi resmi dari pemerintah India.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Hassan mengatakan pemantauan dilakukan untuk memastikan semua tindakan dan gerakan Zakir Naik tidak membahayakan ketertiban umum atau keamanan nasional.

Baca: India Mulai Adili Zakir Naik, Ini Dakwaannya

Fuzi juga mengatakan polisi telah mengetahui posisi dan lokasi Zakir Naik dan akan mengambil tindakan jika dipandang mengganggu keamanan.

Advertising
Advertising

Baca: India Resmi Cabut Paspor Zakir Naik

"Karena kepribadiannya yang menarik keamanan dan melibatkan masalah sensitif, jadi kami akan melakukan hal yang benar," kata Fuzi, seperti yang dilansir Free Malaysia Today pada 11 November 2017.

Pada saat yang sama Fuzi mengatakan Malaysia adalah negara merdeka dan seseorang dapat pergi kemanapun tanpa diintervensi kecuali jika hal itu dapat mempengaruhi keamanan atau keamanan nasional.

Fuzi menambahkan polisi belum menerima permintaan ekstradisi dari India untuk mengirim Naik pulang ke rumah untuk menghadapi tuntutan pidana.

Zakir Naik, 52 tahun, adalah seorang pengkhotbah yang mendapat pendidikan resmi dalam bidang kedokteran dan operasi di India.

Dengan menggunakan keterampilan berdebat, dia sering mengadakan pembicaraan dan dialog di seluruh dunia. Selama sesi ceramahnya terkadang ada beberapa orang yang masuk Islam.

Zakir diharuskan oleh otoritas negaranya sendiri atas tuduhan pencucian uang, hasutan dan ucapan kebencian.

Pada akhir Oktober Badan Keamanan India (NIA) mengajukan tuntutan pidana kepada Zakir di pengadilan.

Antara lain, Zakir dituduh menghasut pemuda di negara itu untuk terlibat dalam aktivitas teroris, menghina kepercayaan Hindu, Kristen dan Syiah, dan memimpin organisasi ilegal.

Pada Jumat, 10 November 2017, pemerintah India mengatakan telah berada dalam tahap akhir proses hukum untuk mengekstradisi Zakir Naik, dan akan segera mengajukan permintaan resmi kepada pemerintah Malaysia.

Pada 18 April 2017, Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, membenarkan Zakir memiliki status penduduk tetap (permanent resident) di Malaysia. Zahid mengatakan statusnya diberikan kepada Zakir sekitar lima tahun yang lalu.

Dia juga menjelaskan pemerintah mungkin akan mengirim Zakir Naik pulang ke India jika dia mendapat permintaan resmi dari New Delhi.

FREE MALAYSIA TODAY|MALAYSIA KINI

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

54 menit lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

3 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

3 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya