BHRN Minta Pemerintah Myanmar Bebaskan 3 Jurnalis yang Ditangkap

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 31 Oktober 2017 21:41 WIB

Pendiri dan direktur eksekutif Burma Human Right Network Kyaw Win. BUDIARTI KARTIKA PUTRI

TEMPO.CO, London -- The Burma Human Rights Network, yang merupakan lembaga pembela Hak Asasi Manusia asal Myanmar, meminta pemerintah Myanmar melepaskan tiga orang jurnalis dan seorang sopir, yang ditangkap.

BHRN juga meminta pemerintah Myanmar mengembalikan semua barang pribadi milik keempatnya dan menjamin akses terhadap pengacara dan kunjungan keluarga.

Baca: Krisis Rohingya, Hanya Indonesia yang Bisa Masuk ke Myanmar

Mereka adalah jurnalis merangkap fotografer Aung Naing Soe, Lau Hon Meng dan Mok Choy Lin, yang keduanya merupakan jurnalis asing. Dan sopir mereka yaitu Hla Tin.

Baca: Krisis Rohingya, Hikmahanto: Myanmar Bisa Kena Sanksi Ekonomi

Advertising
Advertising

Mereka ditangkap pada 27 Oktober 2017 dengan tuduhan melakukan impor atau ekspor barang ilegal tanpa ijin. "Tuduhan ini muncul setelah mereka menerbangkan drone (pesawat nirawak) diatas gedung parlemen Burma," begitu tulis rilis dari lembaga advokasi hak asasi manusia ini, Selasa, 31 Oktober 2017.

Lembaga swadaya masyarakat ini meminta masyarakat internasional untuk menekan pemerintah Myanmar agar menjamin kebebasan pers ditegakkan tanpa intimidasi dan ancaman hukum terhadap para pekerja pers yang mencoba memperjuangkan kepentingan publik.

Lembaga ini juga mengkritik tindakan polisi yang menyita sejumlah peralatan elektronik dari rumah Aung Naing Soe, seperti laptop. "Padahal ini tidak terkait dengan kasusnya," kata lembaga ini dalam rilisnya.

Lembaga advokasi ini juga menambahkan meskipun menerbangkan drone tanpa ijin bisa disebut melanggar hukum, tapi Aung Naing Soe hanya bekerja sebagai penterjemah untuk jurnalis asing itu. Dan peran Hla Tin juga dinilai minimal dalam kasus ini.

Lembaga Advokasi BHRN, yang bermarkas di London, Inggris, mengatakan pelanggaran menerbangkan drone selayaknya hanya cukup dikenai sanksi denda saja. Tapi hukum yang berlaku malah memungkinkan para pelaku terkena hukuman penjara hingga tiga tahun.

Menurut rilis ini, Aung Naing Soe mendapat perlakuan negatif karena latar belakang keyakinannya dan liputannya mengenai diskriminasi aparat Myanmar.

Min Aung Hlaing dan Aung San Suu Kyi. REUTERS

"Sistem hukum di Myanmar dikenal korup dan bias karena intervensi politik. Saat ini, kebebasan berekspresi dan media telah dibatasi secara merugikan sejak NLD memerintah," kata Kyaw Win, eksekutif direktur BHRN.

NLD merupakan singkatan dari National League for Democracy yaitu partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Suu Kyi mendapat banyak kecaman internasional karena dianggap lamban dalam menangani krisis kemanusiaan dan pelangganan HAM militer Myanmar terhadap warga minoritas etnis Rohingya.

"Propaganda militer Myanmar telah mengubah pola pikir masyarakat dengan menggambarkan jurnalis dan media sebagai ancaman," kata Kyaw Win.

Ini telah membuat sejumlah proses reformasi demokratis di Myanmar menjadi mandek. BHRN juga menilai sikap pemerintah Myanmar terkesan plin plan dalam menegakkan aturan hukum.

Sebelumnya ada kasus seorang jurnalis yang menerbangkan drone tapi hanya dikenai penyitaan. BHRN menduga tindakan keras otoritas Myanmar kali ini karena Aung Naing Soe seorang muslim dan pernah meliput merebaknya sentimen agama di Myanmar.

"Pada saat yang sama ketegangan antara pemerintahan Myanmar dan media asing meningkat dari biasanya. Ini sering membuat jurnalis lokal menjadi korban karena tidak mampu membela diri mereka secara hukum," tulis BHRN.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

18 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya