Kenakan Topeng Hiu, Pria Austria Didenda Polisi

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Oktober 2017 06:39 WIB

Menggunakan kostum maskot hiu dikenai denda di Austria. Facebook

TEMPO.CO, Wina - Larangan burka baru saja diterapkan di Austria dan ini menimbulkan konsekuensi yang tak terduga bagi seorang pria yang mengenakan kostum hiu lucu.

Pria, yang tidak disebutkan namanya tersebut, didenda 150 euro atau setara Rp 2,4 juta karena mengenakan topeng kepala hiu dan ini secara teknis bertentangan dengan aturan baru. Aturan itu melarang berbagai bentuk penutup wajah di depan umum.

Baca: Lawan Islamofobia, Presiden Austria Imbau Wanita Gunakan Jilbab

Pria malang itu menggunakan kostum hiu untuk mempromosikan dan menarik perhatian publik terhadap toko elektronik bernama McShark yang baru dibuka di Wina. Tidak hanya malu karena berjalan di jalanan dengan kostum hiu, dia juga menderita karena dipaksa melepas kostum oleh polisi di depan umum.

“Saya hanya melakukan pekerjaan saya,” kata pria itu berkali-kali, tapi polisi tidak mendengarkannya.

Advertising
Advertising

Baca: Kelompok Paduan Suara Mahasiswa Unpad Juara Folksong di Austria

“(Pengguna kostum) hiu itu didenda karena menolak untuk melepas topengnya,” kata juru bicara polisi, Daniel Furst, pada koran Heute. Atasan pria tersebut, karyawan sebuah agensi hubungan masyarakat setempat, mengatakan akan membayar dendanya.

“Saya tidak tahu hukumnya begitu ekstrem termasuk maskot,” kata Eugen Prosquill, direktur pengelola agensi itu. Padahal orang yang harus memakai penutup wajah untuk pekerjaan seharusnya dibebaskan, tapi pengecualian tersebut tampaknya tidak diterapkan dalam kasus ini.

Pria malang ini bukan satu-satunya korban polisi yang tampaknya agak keterlaluan dalam menafsirkan undang-undang baru ini. Baru-baru ini seorang wanita bersepeda yang melingkarkan syal pada wajahnya untuk melawan dingin, dan musikus jalanan yang tampil menggunakan topeng hewan, ditegur polisi setempat karena adanya larangan ini.

Larangan, yang mulai berlaku pada 1 Oktober 2017 ini, diperkenalkan karena ada kekhawatiran atas pengenaan burka dan cadar yang dipakai wanita muslim di negara itu.

Namun kata-kata yang digunakan dalam undang-undang itu bersifat lebih umum dan berlaku untuk semua hal yang menutupi keseluruhan wajah.

Ada banyak perdebatan mengenai penerapan larangan itu, salah satunya isu terkait dengan imigrasi dan integrasi, yang bahkan mendominasi wacana pemilu Austria pada akhir pekan lalu.

THE TELEGRAPH | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya