TEMPO.CO, Washinton - Badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) telah menempatkan hampir 12 juta dokumen yang sebelumnya dikategorikan rahasia, secara online. Langkah terbaru CIA pada Selasa, 17 Januari 2017 ini, membuat siapa saja yang terkoneksi dengan internet bisa mengakses file dan memo rahasia dalam rentang waktu 50 tahun milik badan intelijen tersebut.
Bahan itu dimasukkan dalam database online yang bisa dicari di sini. Termasuk dalam database itu adalah soal plot untuk membunuh Presiden Kuba Fidel Castro, laporan soal penampakan mahluk asing (UFO), krisis misil Kuba, dan proyek klandestin kontroversial seperti MK Ultra. Proyek yang disebut terakhir ini adalah proyek percobaan CIA untuk mengontrol pikiran manusia.
Presiden AS Bill Clinton yang sebelumnya memerintahkan CIA untuk membuka dokumen rahasia yang berusia lebih dari 25 tahun pada 1995. Namun CIA tak membuat bahan itu bisa diakses sampai tahun 2000. Bahkan dokumen --yang mencakup periode 1940 ke tahun 1990-an-- hanya dapat diakses dari empat komputer di Arsip Nasional AS di College Park, Maryland, dan itu pun pada pukul 09:00 sampai 16:30.
Database itu dikenal sebagai CREST (CIA Records Search Tool). Sudah lama para wartawan, akademisi, dan peneliti menargetkan bahwa informasi itu harus bisa tersedia secara online. Organisasi non-profit MuckRock pernah mengajukan permintaan melalui skema Undang Undang Kebebasan Informasi atas database itu pada 2014. Tapi, waktu itu CIA mengatakan bahwa setidaknya butuh waktu enam tahun untuk menyediakan informasi itu, dan itu harus diberikan dalam bentuk 1.200 CD dengan biaya US$ 108.000.
Tidak semua dokumen dari 50 tahun periode telah diklasifikasikan, namun Joseph Lambert, direktur manajemen informasi CIA, mengatakan bahwa tidak ada dokumen yang dinyatakan rahasia lagi sebelum dimasukkan dalam database CREST ini. "Akses ke koleksi historis signifikan ini tidak lagi dibatasi oleh geografi," kata Joseph Lambert dalam siaran persnya.
Abdul Manan | The Verge | CNN