Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurnalis Pro-ISIS Ancam Bunuh Semua Rekannya, kecuali...  

image-gnews
Ilustrasi senjata kimia ISIS. Metro.co.uk
Ilustrasi senjata kimia ISIS. Metro.co.uk
Iklan

TEMPO.COKabul - Beberapa wartawan di Afghanistan dikejutkan dengan suara yang muncul dari sebuah radio milik militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Suara tersebut muncul dalam sebuah program diskusi yang bertajuk "Voice of Khilafah". Dalam diskusi tersebut terdengar sang penyiar mengeluarkan ancaman untuk membunuh semua wartawan di Afghanistan.

Lebih mengejutkan, para wartawan tersebut mengenal suara pengancam itu yang tidak lain adalah teman mereka sendiri. Orang tersebut mengetahui semua nama mereka dan mengenal persis tempat mereka bekerja.

Dalam siaran radionya pada Desember 2015, sang penyiar meminta para wartawan Afganistan untuk bergabung dengan ISIS atau Daesh, jika tidak, mereka semua akan diburu dan dibunuh.

"Ini merupakan keprihatinan besar bagi kami karena dia tahu semua wartawan yang bekerja di media lokal," kata Shir Sha Hamdard, ketua Persatuan Wartawan Afghanistan Timur.

Siaran tersebut dapat didengar di hampir semua wilayah Afghanistan, terutama di Jalalabad dan Nangarhar.

Diduga sang pengancam yang merupakan mantan penyiar radio lokal di Jalalabad telah bergabung dengan kelompok yang terafiliasi dengan ISIS. Kelompok tersebut diyakini membangun markas di wilayah yang disebut Provinsi Khorasan, dekat dengan Nangarhar, provinsi di timur yang berbatasan dengan Pakistan.

Siaran radio tersebut meliputi berita, wawancara, vitriol melawan pemerintah Afghanistan dan Taliban, juga propaganda perekrutan dan pemutaran musik rohani dalam berbagai bahasa.

Selain mengancam untuk membunuh wartawan, pria tersebut mengeluarkan pesan yang mengancam pemerintah Afghanistan yang dianggapnya sebagai boneka Amerika Serikat. Pria itu juga mengancam akan menghabisi Taliban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bendera hitam kita akan segera berkibar di atas istana presiden di Kabul," kata pria tersebut dalam siaran terbarunya, seperti yang dilansir Fox News pada 21 Januari 2016.

Ketika dimintai komentarnya terkait dengan ancaman tersebut, pemerintah Afghanistan menolak untuk menanggapinya. Namun seorang pejabat polisi di Jalalabad mengatakan bahwa radio "Voice of Khilafah" telah dilarang dan jarang diakses warga.

Namun warga menceritakan cerita yang berbeda. Seorang penjaga toko Jalalabad, Janat Khan, mengatakan radio ISIS populer terutama karena pembaruan. 

"Kebanyakan orang mendengarkan mereka karena mereka ingin tahu tentang Daesh dan strateginya," katanya. "Para pengkhotbah yang bagus, pesan mereka sangat jelas, yakni berbicara melawan Taliban dan melawan pemerintah (Presiden Ashraf) Ghani."

Meskipun ISIS dan Taliban sama-sama radikal, keduanya berseberangan dalam segi ide dan strategi. Taliban hanya berfokus pada Afghanistan, sedangkan ISIS bertekad membangun kekhalifahan di seluruh dunia.

FOX NEWS|YON DEMA

Baca juga:
Alasan Jessica Tak Cicipi Kopi Mirna
Bom di Pos Polisi Thamrin Memakai Pemicu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

12 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

13 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

21 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

22 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

24 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

24 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

24 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.


Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

25 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

25 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

25 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.