TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan candaan Donald Trump yang melarang warga muslim datang ke Amerika Serikat sudah kelewat batas dan tidak mengundang tawanya sama sekali.
"Anda tahu, saya harus mengatakan saya tidak lagi berpikir bahwa dirinya adalah seseorang yang lucu," kata Clinton kepada jurnalis kantor berita NBC, yang mewawancarai istri mantan presiden Bill Clinton itu, Jumat, 11 Desember 2015.
BACA: Fahri Hamzah: Donald Trump Itu Orang Pasar, Enggak Tahu Konstitusi
Menurut Clinton, sebelumnya Trump berhasil membuat orang yang menontonnya tertawa histeris. Namun, kini, Trump tak lagi membuat orang lain tertawa dengan candaannya. "Apa yang dia katakan itu tidak hanya salah dan memalukan, tapi juga berbahaya," ujarnya.
Beberapa waktu yang lalu, Trump menyeru masyarakat memantau masjid dan melarang umat Islam memasuki Amerika. "Kita perlu menutup total pintu masuk bagi muslim ke Amerika sampai perwakilan negara mengetahui apa yang sedang terjadi," katanya.
BACA: Mark Zuckerberg: Muslim Akan Selalu Diterima di Facebook
Trump menyampaikan hal itu sebagai buntut dari serangan di Paris dan San Bernardino, California, oleh ekstremis Islam. Pernyataan tersebut merupakan pernyataannya yang paling provokatif selama kampanye pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat.
Padahal para pesaingnya berusaha menemukan cara meningkatkan keamanan nasional di Amerika. Menurut Clinton, seperti dikutip dari kantor berita The Guardian, pernyataan Trump tersebut merugikan pemerintah Amerika untuk mencegah munculnya negara Islam.
BACA: Larang Muslim Masuk AS, Gelar Kehormatan Trump Dicabut
Propaganda yang diserukan Donald Trump kepada kelompok-kelompok ekstremis tersebut dapat mendorong mereka melakukan sejumlah rekrutmen yang dinilai justru semakin memperkuat eksistensi kelompok itu.
"Dia memberi mereka alat propaganda yang besar, sebuah cara untuk merekrut lebih banyak orang dari Eropa dan Amerika Serikat. Saya pikir, semua orang, terutama Partai Republik, harus berdiri dan berkata, 'Cukup, Anda sudah terlalu jauh'," tuturnya.
Clinton pun berkali-kali menyerang sikap antimuslim Trump. Sikap itu kerap ditunjukkan dalam pidato-pidato kampanyenya, e-mail kampanyenya, dan kampanyenya di media sosial dengan tujuan mendiskreditkan pengusaha real estate tersebut.
NBC | THE GUARDIAN | ANGELINA ANJAR SAWITRI
SERANGAN BALIK SETYA
PAPA MINTA SAHAM, Serangan Balik Setya ke Sudirman Mental
PAPA MINTA SAHAM, Alasan Polda Mentahkan Serangan Setya